Konferensi Pers bareng Anwar Ibrahim, Prabowo Tegaskan RI-Malaysia Dukung Kemerdekaan Palestina
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Jakarta, VIVA - Presiden Prabowo Subianto menegaskan sikap Indonesia selaras dengan Malaysia dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam menyampaikan pernyataan resmi bersama dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur, Malaysia.
“Kita berada dengan satu garis. Kita tetap mendukung kemerdekaan Palestina,” kata Prabowo dalam pernyataannya saat melakukan kunjungan kenegaraan, Senin, 27 Januari 2025.
Prabowo menambahkan bahwa Indonesia dan Malaysia memiliki keyakinan untuk meredam konflik di Palestina adalah Solusi Dua-Negara atau yang disebut Two-State Solution. Ia mendukung gencatan senjata yang berlaku saat ini dan berharap bisa bertahan lama.
“Kita sangat tegas bahwa the only solution is a two state solution. Itu pun yang kita selalu sampaikan,” ujar dia.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya mengajak negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Ekonomi (D-8) untuk mengesampingkan perbedaan dan bersatu bersama membela Palestina.
"Sekali lagi kita harus belajar dari situasi geopolitik yang terjadi di sekitar kita saat ini, tanpa persatuan, tanpa mengatasi perbedaan kita tidak bisa kuat. Kita bilang kita dukung Palestina, tapi kalau kita lemah, bagaimana kita bisa dukung Palestina?" kata Prabowo dalam KTT D-8 di The New Capital President Palace, Kairo, Mesir, dikutip pada Jumat, 20 Desember 2024.
Dalam beberapa pertemuan, kata Prabowo, sejumlah negara mengeluarkan pernyataan dukungan dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara lain. Namun, menurutnya hal tersebut tidak diimbangi dengan langkah nyata untuk menciptakan perubahan.
"Kita harus melihat realitas dari situasi ini. Kita selalu menyatakan dukungan untuk Palestina, Suriah, tapi dukungan yang seperti apa? Ketika saudara kita kesusahan, kita memberikan pernyataan dukungan dan mengirimkan bantuan kemanusiaan. Maaf ini opini saya, tapi mari kita lihat realitasnya. Kita harus bekerjasama, menyamakan suara, dan tidak terpecah belah,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga mengkritik strategi devide et impera yang masih melemahkan solidaritas antarnegara Muslim. Ia menyebut konflik internal di beberapa negara Muslim menjadi contoh nyata adanya konflik internal di antara sesama.
“Kapan ini akan berakhir? Bagaimana kita bisa membantu Palestina kalau kita saling bermusuhan antarsesama? Mari kita jujur kepada rakyat kita," katanya.
Prabowo juga menilai bahwa dunia internasional tidak menghormati suara negara-negara Muslim. Bahkan, menurutnya isu hak asasi manusia sering kali tidak berlaku bagi umat Muslim.
"Hak asasi manusia bukan untuk orang Muslim. Ini kenyataannya, sangat menyedihkan. Mari kita kerjakan apa yang kita bisa, tapi tetap lihat realitanya dan jujur dengan diri kita sendiri," lanjutnya.