Israel Halangi Warga Gaza Kembali dengan Dalih Sandera, Brigade Al Quds Merespons Tegas

VIVA Militer: Brigade Saraya Al-Quds (Martir Al-Aqsa) Jihad Islam Palestina
Sumber :
  • farsnews.ir

Kota Gaza, VIVA - Sayap militer gerakan Jihad Islam, Brigade Al Quds, Minggu, 27 Januari 2025, mengatakan pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk untuk menanggapi dalih Israel menghalangi kembalinya warga Palestina yang dipaksa mengungsi dari Gaza selatan ke utara.

Hamas: Satu Langkah Lagi Menuju Kebebasan Sempurna

"Para mediator (Qatar dan Mesir) telah menerima jaminan yang memastikan bahwa warga Zionis yang disandera, Arbel Yehud, masih hidup dan dalam keadaan sehat," kata Brigade Al Quds menambahkan.

“Waktu dan kesepakatan yang diputuskan oleh pimpinan politik gerakan dengan para mediator mengenai pembebasan Arbel Yehud akan dilaksanakan.”

Trump Usul Warga Palestina Dipindah ke Luar Gaza, Yordania Menolak "Tegas dan Tak Tergoyahkan"

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di perbatasan Lebanon

Photo :
  • idf.il

Dalam pernyataannya, Brigade Al Quds lebih lanjut mengatakan Israel dengan sengaja mengganggu kehidupan Rakyat Palestina dan mencabut kebahagiaan mereka.

Palestina Tolak Usulan Trump Pindahkan Pemukiman Warga Gaza ke Mesir

"Kami telah melakukan langkah-langkah penting untuk menghapus alasan-alasan yang dibuat musuh untuk menghalangi kembalinya rakyat kami ke Gaza utara," kata brigade tersebut dalam sebuah pernyataan di Telegram.

Otoritas Israel melarang warga Palestina kembali ke Gaza utara hingga Yehud dibebaskan.

Namun, kelompok Palestina Hamas meyakinkan bahwa sandera sipil akan dibebaskan pada pertukaran sandera dan tahanan berikutnya.

VIVA Militer: Tentara Israel di Jalur Gaza, Palestina

Photo :
  • thenationalnews.com

Tahap pertama perjanjian gencatan senjata yang berlangsung selama enam minggu tersebut mulai berlaku pada 19 Januari, dengan menangguhkan perang genosida Israel yang telah menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina, serta melukai lebih dari 111.000 orang sejak 7 Oktober 2023.

Tujuh tawanan Israel, termasuk empat tentara, sejauh ini telah dibebaskan sebagai ganti 290 tahanan Palestina sejak kesepakatan tersebut mulai berlaku.

Serangan Israel telah menyebabkan lebih dari 11.000 orang hilang, dengan kehancuran yang meluas dan krisis kemanusiaan yang telah merenggut nyawa banyak orang tua dan anak-anak dalam salah satu bencana kemanusiaan global terburuk yang pernah ada. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya