Sempat Dicabut Biden, Presiden Trump Tetapkan Lagi Houthi sebagai Organisasi Teroris
- AP/Andrew Harnik
Washington, VIVA – Presiden AS Donald Trump kembali menetapkan kelompok Houthi Yaman sebagai organisasi teroris asing, pada Rabu, 22 Januari 2025. Hal itu disampaikan oleh Gedung Putih.
Pemerintahan Joe Biden sempat mencabut penetapan Houthi, atau Ansar Allah, sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO) pada 16 Februari 2021.
Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perintah tersebut dikeluarkan oleh presiden, seraya menambahkan bahwa kelompok Yaman itu telah menembaki kapal perang Angkatan Laut AS puluhan kali sejak 2023, dan membahayakan pria dan wanita Amerika yang berseragam.
Gedung Putih juga mengatakan bahwa aktivitas kelompok tersebut mengancam keamanan warga sipil dan personel Amerika di Timur Tengah, keselamatan mitra regional AS, dan stabilitas perdagangan maritim global.
"Merupakan kebijakan Amerika Serikat untuk bekerja sama dengan mitra regionalnya guna menghilangkan kemampuan dan operasi Ansar Allah, merampas sumber dayanya, dan dengan demikian mengakhiri serangannya terhadap personel dan warga sipil AS, mitra AS, dan pengiriman maritim di Laut Merah," kata pernyataan tersebut.
"Dalam waktu 30 hari sejak tanggal perintah ini, Menteri Luar Negeri harus, setelah berkonsultasi dengan Direktur Intelijen Nasional dan Menteri Keuangan, menyerahkan laporan kepada Presiden, melalui Dewan Keamanan Nasional, mengenai penunjukan Ansar Allah sebagai organisasi teroris asing yang sesuai dengan 8 U.S.C. 1189," tambahnya, dikutip dari ANews, Kamis 23 Januari 2025.
Disebutkan pula bahwa Menteri Luar Negeri dan Administrator Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) akan bersama-sama melakukan peninjauan terhadap mitra PBB, organisasi non-pemerintah, dan kontraktor yang menjadi tempat USAID bekerja di Yaman.
USAID pun akan mengidentifikasi entitas mana pun yang memiliki hubungan dengan USAID yang telah melakukan pembayaran kepada anggota atau entitas pemerintah yang dikendalikan oleh Houthi.
"Administrator USAID harus mengambil semua tindakan yang tepat untuk menghentikan proyek, hibah, atau kontrak yang disebutkan di bawah subbagian (c) bagian ini sebagaimana mestinya," tambah pernyataan itu.
Kelompok Houthi telah menargetkan kapal kargo Israel atau kapal kargo yang terhubung dengan Tel Aviv di Laut Merah dengan rudal dan pesawat nirawak untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap Jalur Gaza, tempat hampir 47.000 orang tewas dalam perang genosida Israel sejak Oktober 2023.
Sejak awal 2024, koalisi yang dipimpin AS telah melakukan serangan udara yang katanya menargetkan lokasi Houthi di Yaman sebagai tanggapan atas serangan kelompok itu di Laut Merah, dengan pembalasan sesekali dari kelompok Houthi.