Anti-Imigran, Trump Batalkan Penerbangan 1.600 Warga Afganistan yang Ingin Pindah ke AS

VIVA Militer: Presiden Amerika Serikat, Donald Trump
Sumber :
  • AP/Carolyn Kaster

Washington, VIVA – Hampir 1.660 warga Afghanistan, yang diizinkan oleh pemerintah Amerika untuk bermukim kembali di AS, termasuk anggota keluarga personel militer AS yang bertugas aktif, telah dibatalkan penerbangannya.

Melansir dari Alarabiya, Rabu 22 Januari 2025, hal itu berdasarkan perintah dari Presiden Donald Trump yang menangguhkan program pengungsi AS, pada Senin, 20 Januari 2025.

"Kelompok tersebut termasuk anak-anak di bawah umur tanpa pendamping yang menunggu penyatuan kembali dengan keluarga mereka di AS, serta warga Afghanistan yang berisiko mendapat balasan dari Taliban karena mereka berjuang untuk mantan pemerintah Afghanistan yang didukung AS," kata Shawn VanDiver, kepala koalisi #AfghanEvac dari para veteran AS dan kelompok advokasi serta pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim.

Ilustrasi imigran di laut memasuki perbatasan

Photo :
  • Reuters

Keputusan Trump juga membuat ribuan warga Afghanistan lainnya yang telah disetujui untuk dimukimkan kembali sebagai pengungsi di AS, tetapi belum diberi penerbangan dari Afghanistan gagal.

Trump menjadikan tindakan keras terhadap imigrasi sebagai janji utama dalam kampanye pemilihannya yang menang pada tahun 2024, sehingga nasib program pengungsi AS masih belum jelas.

Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri, yang mengawasi program pengungsi AS, tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Terpopuler: Respons Admin Gerindra Atas Protes Warga Disorot, Mendikti Bicara soal Rekaman Viral

“Warga Afghanistan dan para advokat panik. Saya sudah harus mengisi ulang baterai ponsel saya empat kali hari ini karena banyak sekali yang menelepon saya," kata VanDiver.

Ketidakpercayaan Gedung Putih terhadap pemerintahan PM Israel Benjamin Netanyahu kian meningkat saat Tel Aviv terlibat dalam berbagai konflik di wilayah tersebut, menurut laporan yang diterbitkan pada Selasa, 8 Oktober 2024.

Photo :
  • ANTARA/Anadolu
Trump Cabut Sanksi Pemukim Israel yang Lakukan Kekerasan Terhadap Warga Palestina

Di lain sisi, tim transisi Donald Trump terkesan acuh dengan banyaknya calon pengungsi yang gagal terbang ke AS.

"Kami sudah memperingatkan mereka bahwa ini akan terjadi, tetapi mereka tetap melakukannya. Kami berharap mereka akan mempertimbangkannya kembali,” k?ucap seorang tim transisi Trump.

Gunakan Pakaian Brand Mewah, Outfit Istri Presiden Donald Trump di Acara Pelantikan Curi Perhatian

Organisasi VanDiver adalah koalisi utama yang telah bekerja sama dengan pemerintah AS untuk mengevakuasi dan memukimkan kembali warga Afghanistan di AS sejak Taliban merebut Kabul pada Agustus 2021 setelah dua dekade perang.

Hampir 200.000 warga Afghanistan telah dibawa ke AS oleh pemerintahan mantan Presiden Joe Biden sejak penarikan pasukan AS yang kacau dari Kabul.

Salah satu dari belasan perintah eksekutif yang akan ditandatangani Trump setelah dilantik untuk masa jabatan kedua pada hari Senin adalah untuk menangguhkan program pengungsi AS selama setidaknya empat bulan, ungkap seorang pejabat pemerintahan Trump yang baru, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

“Kami tahu ini berarti bahwa anak-anak yang tidak didampingi, pasukan mitra (Afghanistan) yang berlatih, bertempur, dan tewas atau terluka bersama pasukan kami, dan keluarga anggota dinas aktif AS akan terjebak,” ujar VanDiver.

VanDiver dan pejabat AS mengatakan bahwa warga Afghanistan yang disetujui untuk dimukimkan kembali sebagai pengungsi di AS telah dikeluarkan dari manifes penerbangan yang akan mereka tumpangi dari Kabul antara Januari dan April.

Mereka termasuk hampir 200 anggota keluarga personel dinas aktif AS berkebangsaan Afghanistan-Amerika yang lahir di AS, atau warga Afghanistan yang datang ke AS, bergabung dengan militer, dan menjadi warga negara yang dinaturalisasi.

Mereka yang dikeluarkan dari penerbangan juga termasuk sejumlah warga Afghanistan yang bertempur untuk bekas pemerintah Kabul yang didukung AS dan sekitar 200 anak-anak yang tidak didampingi dari pengungsi Afghanistan atau orang tua Afghanistan yang anak-anaknya dibawa sendiri ke Amerika Serikat selama penarikan pasukan AS, ungkap VanDiver dan pejabat AS.

Jumlah warga Afghanistan yang tidak diketahui yang memenuhi syarat untuk status pengungsi karena mereka bekerja untuk kontraktor AS atau organisasi yang berafiliasi dengan AS juga termasuk dalam kelompok tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya