PBB: Warga Gaza Ingin Bekerja, Bukan Bergantung pada Bantuan Kemanusiaan

Arsip - Warga melintas di antara bangunan yang hancur di permukiman Shujaiya, Gaza, Palestina, 11 Juli 2024.
Sumber :
  • ANTARA/Xinhua/Abdul Rahman Salama

Hamilton, VIVA - Wakil Koordinator Khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah mengatakan bahwa warga Gaza tidak ingin bergantung pada bantuan kemanusiaan, melainkan ingin bekerja sebagai bagian dari upaya rekonstruksi.

“Saat saya memasuki Gaza pagi ini, rasanya seperti ini mungkin satu hari paling bahagia dalam perjalanan profesional saya,” kata Muhannad Hadi dalam konferensi pers virtual, merefleksikan perjalanannya selama 35 tahun di bidang kemanusiaan, Selasa, 21 Januari 2025.

Menyoroti perubahan yang terlihat di Gaza dibandingkan dengan kunjungan sebelumnya, ia mengatakan orang-orang yang dia temui memiliki sikap yang berbeda.

Reruntuhan bangunan di wilayah Shujaiya di Kota Gaza akibat serangan Israel

Photo :
  • Ist

“Hal ini membuat saya sangat senang melihat mereka sudah mulai bergerak, beberapa di antaranya kembali ke tempat asal mereka,” ucapnya.

Hadi mengatakan meskipun bantuan kemanusiaan masih diperlukan, warga Gaza sangat ingin membangun kembali kehidupan mereka.

"Mereka semua mengatakan kepada saya bahwa apa yang mereka inginkan segera adalah pulang ke rumah dan melakukan kegiatan yang menghasilkan pendapatan. Mereka ingin bekerja," katanya.

634 Truk Bantuan Bahan Bakar hingga Makanan Masuk Gaza di Bawah Kesepakatan Gencatan Senjata

"Mereka tidak suka kenyataan bahwa mereka telah bergantung pada bantuan kemanusiaan,” tambahnya.

VIVA Militer: Penduduk Gaza, Palestina, korban serangan militer Israel

Photo :
  • wsj.com
Israel Bebaskan 90 Tahanan Palestina, Warga yang Menyambut Ditembak Gas Air Mata-Bom Kejut

Menekankan pentingnya media global, Hadi mengatakan ini saatnya bagi koresponden internasional memastikan mereka masuk ke Gaza dan melaporkan secara langsung dari sana.

Dirinya menekankan pentingnya kolaborasi antara PBB, mitra kemanusiaan, negara anggota, dan sektor swasta dalam proses pemulihan awal.

Tim Donald Trump Ingin Pengungsi Gaza Direlokasi ke RI, Kemenlu Merespons Tegas

“Pada hari pertama, kami mencapai lebih dari 600 (truk). Pada hari kedua, saya senang mengatakan kami melampaui angka 900 (truk), dan mungkin hari ini kami akan mencapai sekitar 900,” ucapnya memberikan rincian tentang pengiriman bantuan,

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa fokus seharusnya tidak hanya pada jumlah truk tetapi pada layanan penting dengan menyoroti kebutuhan akan perlindungan, dukungan psikososial, dan pendidikan.

Hadi menyebut gencatan senjata yang berlaku sebagai peluang emas untuk pemulihan, tetapi memperingatkan agar tidak berpuas diri.

“Jangan menganggap bahwa karena ada gencatan senjata, kehidupan akan berjalan mulus dan pekerjaan kita akan berjalan mudah tanpa hambatan,” katanya.

Terlepas dari tantangan tersebut, Hadi menyatakan keyakinannya pada kemampuan timnya untuk mendukung masyarakat Gaza.

“Kami akan memastikan bahwa kami akan mampu menangani tantangan-tantangan tersebut, dan semoga dapat mengubahnya tantangan menjadi peluang bagi masyarakat Gaza,” katanya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya