Penganut Yahudi Ultra-Ortodoks di Israel Bentrok dengan Polisi, Tolak Wajib Militer

Polisi Israel
Sumber :
  • vstory

Tel Aviv, VIVA – Puluhan penganut Yahudi Ultra-Ortodoks bentrok dengan Polisi Israel pada Rabu, 15 Januari 2025. Mereka protes terhadap wajib militer.

Otoritas Penyiaran Israel mengatakan penganut Yahudi Ultra-Ortodoks, yang dikenal sebagai penganut Yahudi Haredi, berkumpul di depan pusat perekrutan tentara Israel terbesar di daerah Tel Hashomer, untuk memprotes rencana wajib militer.

Mereka menutup jalan dan bentrok dengan polisi yang menyatakan demonstrasi itu ilegal dan berusaha membubarkan mereka.

Polisi Israel terlibat kericuhan dengan pengunjuk rasa di Tel Aviv.

Photo :
  • AP Photo

"Kematian lebih baik daripada perekrutan (wajib militer)," teriak sebagian orang, dikutip dari Middle East Monitor, Jumat 17 Januari 2025.

Pada bulan Juni, Mahkamah Agung Israel mengamanatkan wajib militer ke penganut Yahudi Ultra-Ortodoks.

Jika tidak mengikuti aturan, MA melarang bantuan keuangan untuk lembaga keagamaan yang siswanya menolak wajib militer.

DPR: Gencatan Senjata di Gaza Awal Pengakuan de Facto Palestina Merdeka

Penganut Yahudi Haredi berjumlah sekitar 13 persen dari populasi Israel yang berjumlah sekitar 9,9 juta orang dan tidak bertugas di militer, melainkan mendedikasikan hidup mereka untuk mempelajari Taurat.

Polisi Israel terlibat kericuhan dengan pengunjuk rasa di Tel Aviv.

Photo :
  • AP Photo
Tak Ada Niat Baik dari PM Israel Netanyahu untuk Hentikan Perang di Gaza, Menurut Pengamat UGM

Sementara itu, hukum Israel mengharuskan semua warga Israel yang berusia di atas 18 tahun untuk bertugas di militer, dan pengecualian bagi penganut Haredi telah menjadi isu yang kontroversial selama beberapa dekade.

VIVA Militer: Pemimpin gerakan Houthi, Abdul Malik al-Houthi

Houthi Ancam Serang Israel Jika Langgar Gencatan Senjata dengan Hamas

Houthi terus memantau pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

img_title
VIVA.co.id
17 Januari 2025