Hubungan Mencair, Wapres China Bakal Hadiri Pelantikan Donald Trump
- Setwapres
Beijing, VIVA – Wakil Presiden China, Han Zheng akan menghadiri pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump pada 20 Januari 2025. Hal itu disampaikan oleh kantor berita pemerintah Tiongkok (CCTV).
Media tersebut mengatakan bahwa Beijing siap untuk meningkatkan dialog dengan pemerintahan AS yang baru.
Partisipasi Han dalam acara di Washington DC datang atas undangan pihak AS.
“Kami siap untuk memperkuat dialog dan komunikasi dengan pemerintah AS yang baru, mengelola perbedaan dengan baik, memperluas kerja sama yang saling menguntungkan, dan bersama-sama mempromosikan perkembangan hubungan Tiongkok-AS yang stabil, sehat, dan berkelanjutan,” kata China Central Television (CCTV).
Pidato Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS
- (AP Photo/Evan Vucci)
“Tiongkok selalu memandang dan mengembangkan hubungan Tiongkok-AS sesuai dengan prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan," sambungnya, dikutip dari Alarabiya, Jumat 17 Januari 2025.
Tiongkok juga siap untuk menemukan cara yang benar bagi China dan Amerika Serikat untuk hidup berdampingan di era baru.
Sebelumnya, Trump mengatakan pada 6 Januari bahwa ia dan Presiden Tiongkok Xi Jinping telah berkomunikasi melalui perwakilan mereka, dan menyatakan optimisme tentang hubungan mereka.
Trump juga telah menunjuk sejumlah pejabat tinggi Tiongkok untuk menduduki jabatan-jabatan penting dalam pemerintahannya yang akan datang, termasuk Senator Marco Rubio sebagai menteri luar negeri.
Ia pun mengatakan hanya mengenakan tarif sebesar 10 persen pada barang-barang Tiongkok jika Beijing menghentikan perdagangan narkotika fentanil yang sangat adiktif.
Namun, apabila tidak bersedia, maka Trump mengancam akan mengenakan tarif lebih dari 60 persen pada barang-barang Tiongkok.
Analis UI Ungkap Pihak-pihak yang Berperan Penting dalam Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza
Analis kajian UI memandang Qatar berperan penting dalam kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang mengakhiri 15 bulan penderitaan warga Gaza.
