Houthi Ancam Serang Israel Jika Langgar Gencatan Senjata dengan Hamas
- parstoday.com
Sanaa, VIVA – Pemimpin Houthi Yaman mengatakan pada hari Kamis bahwa kelompok yang berpihak pada Iran itu akan memantau pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang bertujuan untuk mengakhiri perang di Gaza.Â
Houthi berhanji akan melanjutkan serangannya terhadap kapal-kapal Israel jika kesepakatan gencatan senjata drngan Hamas itu dilanggar oleh Israel.
Milisi Houthi, yang telah menargetkan kapal-kapal menggunakan rudal balistik dan pesawat nirawak di perairan dekat pantai Yaman untuk menunjukkan solidaritas mereka dengan Palestina, telah lama mengatakan bahwa mereka akan menghentikan operasi-operasi ini jika konflik selama 15 bulan itu berakhir.
Gencatan senjata diperkirakan akan berlangsung pada hari Minggu.
"Kami akan terus memantau perkembangan di Palestina selama tiga hari sebelum berlakunya perjanjian Gaza. Jika pembantaian Israel terus berlanjut, kami akan melanjutkan operasi kami," kata Abdul Malik al-Houthi dalam pidato yang disiarkan televisi dikutip dari Reuters, Jumat, 17 Januari 2025.
"Pada tahap mana pun di mana agresi mundur dari perjanjian, kami akan siap memberikan dukungan militer kepada saudara-saudara Palestina kami," katanya.
Kelompok Houthi telah melancarkan lebih dari 100 serangan terhadap kapal sejak November 2023 dan telah menenggelamkan dua kapal, menyita satu kapal lagi, dan menewaskan sedikitnya empat pelaut. Intensitas serangan tersebut telah mengganggu pengiriman global dan mendorong perubahan rute.
Pernyataan dari Houthi itu membuat sejumlah industri pelayaran menunggu untuk melihat apakah gencatan senjata oleh kelompok Houthi akan dihormati dan belum bersiap untuk melanjutkan pelayaran melalui Laut Merah.
"Mengingat ketidakpastian dan kerapuhan situasi yang sedang berlangsung, pengirim barang harus terus berhati-hati dan memantau dengan cermat perkembangan di kawasan tersebut," kata Laura-May Scott, mitra di firma hukum Reed Smith.