AS Berkomitmen untuk Pastikan Hamas Tidak Akan Pernah Lagi Memerintah Gaza

Ketidakpercayaan Gedung Putih terhadap pemerintahan PM Israel Benjamin Netanyahu kian meningkat saat Tel Aviv terlibat dalam berbagai konflik di wilayah tersebut, menurut laporan yang diterbitkan pada Selasa, 8 Oktober 2024.
Sumber :
  • ANTARA/Anadolu

Washington, VIVA - Amerika Serikat (AS) menegaskan tekadnya untuk memastikan Hamas “tak akan pernah lagi” memerintah Gaza menyusul kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok pejuang kemerdekaan Palestina itu.

Hamas Sebut Gencatan Senjata di Gaza Produk "Keteguhan Legendaris” Rakyat Palestina

Gencatan senjata yang disambut dengan gegap gempita oleh Rakyat Palestina itu merupakan buah dari lebih dari setahun perundingan intensif dengan Mesir, Qatar, dan AS sebagai mediator.

“Amerika Serikat berkomitmen untuk memastikan bahwa Hamas tidak akan pernah lagi memerintah Gaza,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller kepada wartawan, Rabu.

Peran Biden dan Trump untuk Gencatan Senjata di Gaza Jadi Sorotan

VIVA Militer: Tentara Israel dari Divisi 143 (Divisi Gaza)

Photo :
  • abcnews.go.com

“Saya dapat mengatakan dengan kepastian bahwa kembalinya Hamas memerintah Gaza akan menjadi hambatan mutlak bagi Israel,” katanya menambahkan.

Gencatan Senjata di Gaza, Menlu RI Harap Perdamaian di Palestina Terwujud

Miller menjelaskan bahwa kesepakatan gencatan senjata itu dimaksudkan untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan "hingga lebih dari 500 truk per hari" meskipun ia mencatat bahwa "hal ini tidak akan terjadi dalam semalam."

Dia menambahkan bahwa AS telah berkoordinasi dengan kelompok bantuan untuk memastikan kesiapan mereka meningkatkan bantuan setelah gencatan senjata dimulai pada Ahad (19/1).

Mengenai apakah pemerintahan Joe Biden atau Donald Trump yang layak mendapat penghargaan atas kesepakatan gencatan senjata ini, Miller mengatakan, “Kesepakatan gencatan senjata ini adalah inisiatif dari pemerintahan ini, dan pemerintahan ini telah melakukan perjalanan ke seluruh dunia untuk mendapatkan dukungan.”

VIVA Militer: Pejuang Hamas Palestina

Photo :
  • aljazeera.com

Dia menyalahkan Hamas atas keterlambatan pencapaian kesepakatan gencatan senjata yang baru tercapai lima hari sebelum Presiden terpilih Donald Trump dilantik.

Kesepakatan itu awalnya diusulkan oleh Presiden Joe Biden pada Mei tahun lalu.

Miller juga mengatakan bahwa pembunuhan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Gaza semakin memperlambat proses perundingan.

Dia menilai bahwa kolaborasi antara utusan Presiden Biden yang akan mengakhiri masa jabatannya, Brett McGurk, dan utusan Presiden terpilih Trump, Steve Witkoff -- yang duduk bersama di meja perundingan -- adalah hal yang “belum pernah terjadi sebelumnya.”

“Keterlibatan tim Presiden terpilih Trump sangatlah penting untuk menyelesaikan kesepakatan ini. Dan ini menjadi krusial karena, seperti yang saya katakan hari ini, masa jabatan pemerintahan ini akan berakhir dalam lima hari ke depan," katanya. (ant)

Dukungan rakyat Indonesia untuk Palestina

Gencatan Senjata Terwujud, Pejabat Hamas Sebut Nama Indonesia

Hamas mengatakan pada Rabu, 15 Januari 2025, bahwa rakyat Palestina tidak akan melupakan siapa pun yang ikut serta dalam perang melawan Israel.

img_title
VIVA.co.id
16 Januari 2025