Benarkah Kembang Api Jadi Penyebab Kebakaran Hebat di Los Angeles?
- AP Newsroom
Los Angeles, VIVA – Kebakaran besar melanda kawasan elit di Los Angeles, menyebabkan kerusakan parah. Kebakaran yang dikenal sebagai Palisades Fire ini telah menelan 24 korban jiwa dan menghancurkan ribuan hektar lahan.
Menurut laporan yang dilansir dari The Sun, api mungkin berasal dari bekas kebakaran kecil yang terjadi pada Malam Tahun Baru. Saat itu, kembang api diduga memicu api yang menyebar perlahan di area seluas empat hektar sebelum akhirnya berhasil dipadamkan. Namun, para ahli berpendapat bahwa sisa bara dari kebakaran tersebut kemungkinan menyala kembali akibat angin kencang yang terjadi beberapa hari lalu.
Kebakaran di Los Angeles, California.
- AP News.
Michael Gollner, seorang ilmuwan kebakaran dari Universitas California, Berkeley, menjelaskan bahwa bara api bisa bertahan selama beberapa waktu sebelum menyala kembali. Kombinasi kondisi kekeringan dan angin kuat menciptakan situasi yang ideal untuk kebakaran besar seperti ini.
Warga sekitar, seperti Michael Valentine, mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap lambatnya respons petugas pemadam kebakaran. Valentine menyebutkan bahwa dia dan istrinya harus menelepon berkali-kali sebelum mendapatkan bantuan, karena saluran telepon sibuk. Bahkan, butuh waktu sekitar 45 menit sebelum helikopter pertama mulai menyiramkan air untuk mengendalikan api.
Situasi ini diperburuk dengan adanya insiden kebakaran lain di wilayah Los Angeles yang memerlukan perhatian tim pemadam kebakaran, sehingga sumber daya menjadi terbagi.
Mobil mewah terbakar di Los Angeles Amerika
- Istimewa
Hingga saat ini, kebakaran Palisades telah melahap lebih dari 23.700 hektar lahan, merusak atau menghancurkan lebih dari 12.300 bangunan, termasuk rumah-rumah mewah milik selebritas seperti Paris Hilton dan Mel Gibson. Wilayah yang terdampak kini tampak seperti lanskap pasca-apokaliptik, dengan abu dan puing-puing yang berserakan.
Para pejabat memperingatkan masyarakat untuk menjauh dari area terdampak, karena abu kebakaran bisa mengandung bahan berbahaya seperti asbes, timbal, dan arsenik.
Hingga kini, penyelidikan untuk menentukan penyebab pasti kebakaran masih dilakukan. Tim ahli menggunakan citra satelit dan bukti di lapangan untuk memastikan apakah benar sisa kembang api pada Malam Tahun Baru menjadi pemicunya.
