Paus Soroti Kondisi di Gaza: Kami Tidak Terima Pemboman terhadap Warga Sipil, Anak-anak Mati

Paus Fransiskus saat tinggalkan Indonesia
Sumber :
  • AP Photo/Tatan Syuflana

Vatikan, VIVA – Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus, kembali menyoroti situasi kemanusiaan di Gaza, Palestina dari kebrutalan Israel. Menurut Paus, situasi kemanusiaan di daerah kantong Palestina sangat serius dan memalukan.

Dalam pidato tahunan, Paus merujuk kematian selama musim dingin di Gaza dengan hampir tidak ada akses saluran listrik yang memadai.

"Kami tidak dapat menerima pemboman terhadap warga sipil," kata Paus dalam keteranganya dikutip dari Alarabiya, Kamis 9 Januari 2025.

Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan pada Jumat, 4 Oktober 2024, bahwa lebih dari 6 persen dari seluruh populasi Gaza tewas atau terluka seiring dengan hampir setahun kampanye brutal militer Israel di wilayah Palestina tersebut.

Photo :
  • ANTARA/Anadolu

Paus mengaku tak bisa menerima anak-anak mati kedinginan. Apalagi kondisi di Gaza seperti fasilitas rumah sakit hancur.

"Kami tidak dapat menerima bahwa anak-anak mati kedinginan karena rumah sakit telah hancur atau jaringan energi suatu negara telah terkena dampak," lanjut Paus.

Dari laporan Anadolu, data Kementerian Kesehatan menyampaikan jumlah korban tewas sejak Oktober 2023 menjadi 45.936 orang hingga per Rabu 8 Januari 2025.

Sementara, koban luka mencapai sekitar 109.274 dalam serangan yang sedang berlangsung.

Lebanon Laporkan Lagi 6 Pelanggaran Israel terhadap Gencatan Senjata, Termasuk Culik Warga

“Pasukan Israel membunuh 51 orang dan melukai 78 lainnya dalam enam pembantaian keluarga dalam 24 jam terakhir,” demikian pernyataan kementerian dikutip dari Anadolu.

Qatar Sebut Mediasi Israel-Palestina Masih Berlangsung tapi Tak Ada Batas Waktu


 

Anak-anak terluka akibat serangan bom Israel di Gaza.

Tahun Baru yang Pilu Bagi Anak-anak Gaza, 75 Kematian Dalam Seminggu

Setidaknya 74 anak dilaporkan tewas dalam kekerasan yang terus terjadi di Jalur Gaza, dalam kurun waktu tujuh hari pada tahun 2025.

img_title
VIVA.co.id
9 Januari 2025