Mekkah dan Jeddah Terendam Banjir, Aksi Heroik Warga Saling Tolong Menolong Jadi Sorotan
- Dok. AFP
VIVA – Hujan lebat disertai badai petir dan hujan es melanda kota suci Mekkah serta wilayah sekitarnya, termasuk Jeddah, pada awal Januari 2025.
Derasnya aliran air mengakibatkan mobil-mobil terseret, bus-bus terjebak, dan banyak warga memerlukan evakuasi. Menurut laporan Saudi Press Agency (SPA), upaya penyelamatan sedang berlangsung.
Video yang beredar di media sosial, termasuk unggahan akun X @Earth42morrow, menampilkan situasi dramatis yang juga mengisahkan tindakan heroik dan kebersamaan warga Saudi dalam saling menolong.
Di kawasan Al-Awali, tenggara Mekkah, sekelompok pria membentuk rantai manusia untuk menyelamatkan anak-anak yang terjebak banjir.
Dalam video lainnya, seorang pria terlihat menyelamatkan pengantar makanan yang terjatuh dari motornya akibat derasnya arus.
Aksi heroik warga Saudi ini mendapat pujian luas dari warganet yang terharu dengan semangat kebersamaan yang ditunjukkan. Banyak yang menganggap tindakan mereka sebagai inspirasi untuk saling menolong dalam situasi darurat.
Departemen Meteorologi Saudi sendiri telah mengeluarkan peringatan merah yang berarti bahaya untuk wilayah Mekkah, Madinah, dan Jeddah.
Hujan diperkirakan akan terus mengguyur sepanjang pekan, dengan curah hujan sedang hingga lebat.
Jeddah, yang memiliki riwayat banjir besar seperti pada 2009 yang menewaskan lebih dari 100 orang, kembali menghadapi tantangan serius.
Sementara itu, Bandara Internasional King Abdulaziz meminta penumpang memantau jadwal penerbangan melalui maskapai masing-masing.
Saat ini, pemerintah kota Jeddah telah mengerahkan 11 tim bantuan dan membuka 15 pusat dukungan untuk menangani area terdampak. Kota-kota lain seperti Riyadh, Al-Baha, dan Tabuk juga melaporkan dampak hujan deras, yang diperparah oleh sistem drainase yang kurang memadai.
Hujan ekstrem ini terjadi hanya beberapa bulan setelah curah hujan rekor melanda negara-negara Teluk pada April 2024, menewaskan 21 orang di Oman dan empat di Uni Emirat Arab.
Di Arab Saudi, sekolah-sekolah di Provinsi Timur dan Riyadh telah memindahkan kegiatan belajar mengajar secara daring demi keselamatan. Sedangkan di Madinah, petugas yang berwenang bekerja membersihkan genangan air dan memperbaiki fasilitas listrik serta AC di sekolah-sekolah terdampak.