Justin Trudeau Ogah Kanada Jadi Bagian dari Negara AS
- CTV News
Ottawa, VIVA – Pada Selasa sore, 7 Januari 2025, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menanggapi komentar Donald Trump yang menginginkan agar Ottawa menjadi bagian dari negara Amerika Serikat (AS).
"Tidak ada peluang sekecil apa pun bagi Kanada untuk bergabung dengan Amerika Serikat," kata Trudeau, dikutip dari Detroit Free Press, Rabu 8 Januari 2025.
Sebelumnya, Donald Trump mengatakan agar Kanada, negara berpenduduk sekitar 41 juta orang, menjadi bagian dari AS.
Trump mengatakan bahwa ia akan menggunakan "kekuatan ekonomi" untuk mencoba menyatukan kedua negara dan menyingkirkan "garis batas yang dibuat-buat" di antara keduanya.
"Kanada dan Amerika Serikat, itu akan menjadi sesuatu yang luar biasa," kata Trump dalam konferensi pers di resornya di Florida.
Trump akan mengesampingkan penggunaan kekuatan militer dalam upaya untuk menyatukan kedua negara, meskipun ia tidak membuat komitmen tersebut terkait dengan minatnya untuk mencaplok atau mengakuisisi Greenland atau meminta AS mendapatkan kembali sebagian kendali atas Terusan Panama untuk memperkuat keamanan global dan ekonomi negara tersebut.
Presiden terpilih, yang akan dilantik pada 20 Januari itu membuat beberapa klaim tentang ketergantungan Kanada pada AS, termasuk bahwa AS kehilangan US$ 200 miliar per tahun dan lebih banyak lagi untuk melindungi Kanada dan bahwa 20 persen mobil yang diimpor ke AS berasal dari Kanada.
Situs web pemeriksa fakta Snopes.com juga telah membantah klaim Trump sebelumnya bahwa AS menghabiskan miliaran dolar untuk mensubsidi Kanada.
Pada tahun 2023, impor Kanada mencapai sekitar 14 persen dari nilai total kendaraan, suku cadang, dan mesin otomotif yang diimpor ke AS, menurut Biro Analisis Ekonomi federal.
Trump juga telah membesar-besarkan defisit perdagangan dengan Kanada, yang negaranya masih jauh lebih bergantung pada bisnis AS secara keseluruhan daripada sebaliknya.