Palestina dan Yordania Geram Wilayahnya Masuk Dalam Peta Baru Milik Israel
- Dok BBC International.
Tel Aviv, VIVA – Palestina dan Yordania pada Selasa, 7 Januari 2025, mengecam keras peta Israel baru yang menunjukkan wilayah Palestina, Yordania, Suriah, dan Lebanon sebagai bagian dari tanah Tel Aviv.
Sebelumnya, akun media sosial resmi Israel menerbitkan peta baru, yang mengklaim bahwa sebagian wilayah Palestina, Yordania, Suriah, dan Lebanon merupakan bagian dari wilayah Israel.
Juru bicara Otoritas Palestina Nabil Abu Rudeineh menyebut peta Israel tersebut sebagai pelanggaran.
"Ini pelanggaran terang-terangan terhadap semua resolusi legitimasi internasional dan hukum internasional," kata Nabil, dikutip dari ANews, Rabu 8 Januari 2025.
Ia juga mengatakan provokasi Israel, bersama dengan serangan oleh pemukim ilegal, membutuhkan sikap internasional yang mendesak untuk menghentikan apa yang dialami rakyat Palestina akibat perang dan kehancuran.
Juru bicara Palestina tersebut pun meminta pemerintahan AS yang baru untuk bekerja menghentikan semua kebijakan, tindakan, dan prosedur Israel yang tidak melayani keamanan dan perdamaian di kawasan itu.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Yordania menyebut peta Israel tersebut provokatif dan tidak berdasar dan secara keliru mengklaim hak teritorial historis untuk Israel.
"Penerbitan peta tersebut bertepatan dengan pernyataan rasis oleh Menteri Keuangan Israel sayap kanan Bezalel Smotrich tentang aneksasi Tepi Barat yang diduduki dan pembangunan permukiman di Gaza," ungkap Kemlu Yordania.
"Tindakan Israel ini tidak akan mengurangi kedaulatan Yordania atau mengubah hak-hak sah rakyat Palestina," tambah kementerian tersebut.
Mereka juga menyerukan kepada pemerintah Israel untuk segera menghentikan tindakan provokatif ini dan menghentikan pernyataan sembrono yang dibuat oleh pejabat Israel, yang hanya memicu ketegangan dan berkontribusi pada ketidakstabilan kawasan. Namun, tidak ada komentar langsung dari Israel tentang laporan tersebut.
Sebagai informasi, pada Maret 2023, Smotrich menyampaikan pidato di sebuah acara di Paris sambil berdiri di samping peta Israel Raya yang menggambarkan Yordania sebagai bagian dari negara Yahudi yang memproklamirkan diri.
Padahal, Yordania dan Israel menandatangani perjanjian damai Wadi Araba pada tahun 1994, yang mengakhiri keadaan perang antara kedua negara tersebut sejak perang Arab-Israel pertama pada tahun 1948.