Israel Langgar Gencatan Senjata, Hizbullah Tegaskan "Kesabaran Kami Mungkin Habis"

VIVA Militer: Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem
Sumber :
  • reuters.com

Beirut, VIVA - Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, memperingatkan bahwa kesabaran kelompok perlawanan Lebanon itu "mungkin habis" terhadap pelanggaran perjanjian gencatan senjata oleh Israel.

Tentara Israel yang Pergi ke Luar Negeri Berpotensi Ditangkap karena Kejahatan Perang di Gaza

Menanggapi kritik terhadap sikap diam kelompok itu terhadap pelanggaran Israel tersebut, Qassem mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada Sabtu, 4 Januari 2025, bahwa keputusan untuk melawan Israel, termasuk senjata yang akan digunakan, berada di tangan pemimpin Hizbullah.

"Kesabaran kami mungkin habis ... dan ketika kami memutuskan untuk bertindak, Anda akan segera mengetahuinya,” kata Qassem, memperingatkan.

Tentara Israel Menyamar Paramedis dan Pakai Ambulans Bunuh Warga Palestina di Tepi Barat

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di perbatasan Lebanon

Photo :
  • idf.il

Dia mengatakan bahwa perjanjian gencatan senjata secara eksklusif berlaku untuk wilayah di selatan Sungai Litani, dan Lebanon bertanggung jawab untuk memaksa Israel mematuhi perjanjian itu.

Kemenkes Gaza Lapor Sangat Serius Kekurangan Obat-obatan akibat Perang Genosida Israel

Berdasarkan perjanjian, Israel harus menarik pasukannya secara bertahap di selatan Garis Biru, yang merupakan perbatasan de facto, sementara tentara Lebanon harus dikerahkan ke selatan dalam waktu 60 hari.

Resolusi PBB 1701, yang diadopsi pada 11 Agustus 2006, menyerukan agar konflik bersenjata antara Hizbullah dan Israel sepenuhnya dihentikan.

Resolusi itu juga menyerukan penetapan zona bebas senjata di antara Garis Biru dan Sungai Litani di Lebanon selatan, kecuali bagi tentara Lebanon dan UNIFIL.

VIVA Militer: Milisi elite Kataib Hizbullah

Photo :
  • Kurdistan 24

Data Kementerian Kesehatan Lebanon menunjukkan bahwa sejak Israel menyerang Lebanon pada 8 Oktober 2023, sedikitnya 4.063 orang tewas, termasuk perempuan, anak-anak, dan petugas kesehatan, sedangkan 16.664 lainnya terluka. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya