Greenland Ingin Segera Merdeka dari Denmark, Tolak Mentah-mentah Dibeli Trump
- https://guidetogreenland.com/
Nuuk, VIVA – Perdana Menteri Greenland, Mute Egede, pada Jumat, 3 Januari 2024, menyerukan kemerdekaan pulau tersebut dari Denmark sebagai langkah menuju kemandirian penuh dan mengakhiri apa yang disebutnya sebagai "belenggu era kolonial."
Pernyataan ini disampaikan dalam pidato Tahun Baru yang menarik perhatian global.
Egede menegaskan bahwa Greenland memiliki hak untuk menentukan nasib sendiri, terlebih di tengah sorotan internasional yang kembali muncul setelah mantan Presiden AS Donald Trump menghidupkan kembali minatnya untuk membeli wilayah tersebut.
Greenland, yang menjadi koloni Denmark hingga 1979 dan kini menerima subsidi tahunan sebesar 500 juta euro (sekitar Rp8,3 triliun), masih menghadapi ketimpangan dalam hubungan dengan Kerajaan Denmark.
"Sejarah dan kondisi saat ini menunjukkan bahwa kerja sama dengan Denmark belum berhasil menciptakan kesetaraan penuh," ujar Egede, menekankan pentingnya Greenland untuk menentukan jalannya sendiri sebagai bangsa merdeka.
Pulau ini telah menikmati otonomi sejak 1979 dan memperoleh hak untuk mendeklarasikan kemerdekaan melalui referendum pada 2009. Namun, ketergantungan ekonomi dan pengaruh politik Denmark masih dirasakan.
Potensi Strategis dan Ekonomi
Greenland, dengan populasi sekitar 57.000 jiwa, memiliki kekayaan sumber daya alam berupa minyak, gas alam, dan mineral langka yang menjadi pusat perhatian dunia. Selain itu, pulau ini menjadi lokasi strategis bagi pangkalan Angkatan Udara Amerika Serikat.
Ketertarikan terhadap Greenland kembali mencuat setelah Trump kembali menyebut ide kontroversialnya untuk membeli wilayah tersebut. Egede dengan tegas menolak gagasan itu, menyatakan bahwa Greenland "tidak untuk dijual dan tidak akan pernah dijual."
Denmark sendiri telah menghadapi kritik atas kebijakan historisnya di Greenland, termasuk kampanye kontrasepsi paksa pada pertengahan abad ke-20. Sebagai tanggapan, pemerintah Denmark baru-baru ini mengumumkan peningkatan anggaran pertahanan di Greenland sebesar 1,3 miliar euro (sekitar Rp21,7 triliun).
Namun, Menteri Pertahanan Denmark, Troels Lund Poulsen, menyebut waktu pengumuman investasi ini sebagai kebetulan, meskipun hal itu terjadi setelah minat Trump kembali mencuat.
Egede mengisyaratkan bahwa referendum tentang kemerdekaan dapat dilaksanakan bersamaan dengan pemilihan parlemen Greenland pada bulan April mendatang.
"Upaya telah dimulai untuk menciptakan kerangka kerja bagi Greenland sebagai negara merdeka," ujarnya, seraya mendorong warga untuk mendukung visi tersebut dalam pemilu mendatang.
Greenland saat ini memiliki parlemen dan administrasi sendiri, namun tetap memilih dua anggota untuk Folketing atau parlemen Denmark. Jika referendum kemerdekaan terlaksana, ini akan menjadi tonggak penting dalam sejarah wilayah tersebut.Â