Israel Langgar Lagi Gencatan Senjata, Pesawat Tempur Zionis Serang Tiga Wilayah di Lebanon Selatan

VIVA Militer: Serangan udara militer Israel di kota Nabatiyeh, Lebanon
Sumber :
  • indiatimes.com

Yerusalem, VIVA - Pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara di tiga wilayah di Lebanon selatan pada Kamis, Januari 2025, menambah lagi sejumlah pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata yang berlaku sejak 27 November 2024.

Israel Lancarkan Serangan Fajar di Khan Younis, Tewaskan Kepala Polisi Gaza dan Wakilnya

Menurut laporan Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA), pesawat tempur Israel menyerang area Barij di pinggiran utara Iqlim Al-Tuffah di Distrik Nabatieh.

Serangan udara lainnya menyasar wilayah antara Zhalta dan Jbaa di Distrik Nabatieh, Lebanon selatan. Pada serbuan ketiga pada hari yang sama, Israel menyerang Gunung Al-Rihan di Distrik Jezzine, Lebanon selatan, tambah NNA.

UNRWA Bersiap Stop Operasinya di Gaza dan Tepi Barat karena UU Israel

VIVA Militer: Ledakan akibat serangan udara militer Israel di Beirut, Lebanon

Photo :
  • wsj.com

Sementara itu, pihak militer Israel dalam pernyataannya mengeklaim bahwa pesawat tempur mereka telah "menghancurkan platform peluncur roket jarak menengah yang digunakan oleh Hizbullah di sebuah situs militer milik organisasi tersebut di Lebanon selatan."

Mundur dari Jabatan Menhan Israel, Jenderal Gallant Serang Netanyahu

"Selain itu, situs militer lain di wilayah Nabatieh, bersama dengan platform peluncur roket tambahan, juga menjadi target," demikian pernyataan tersebut.

Pada Kamis pagi, patroli Israel memasuki kota Beit Lif di Lebanon selatan untuk pertama kalinya sejak gencatan senjata berlaku pada 27 November.

Pelanggaran terbaru ini menjadikan total pelanggaran kesepakatan gencatan senjata oleh Israel mencapai 349, menurut perhitungan Anadolu berdasarkan data yang dirilis otoritas Lebanon.

VIVA Militer: Situasi Beirut, Lebanon, usai serangan udara militer Israel

Photo :
  • Associated Press/Hassan Ammar

Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, Israel diwajibkan menarik pasukannya ke selatan Garis Biru, yang merupakan perbatasan de facto, secara bertahap, sementara tentara Lebanon harus dikerahkan di wilayah selatan Lebanon dalam waktu 60 hari.

Data dari Kementerian Kesehatan Lebanon menunjukkan bahwa sejak serangan Israel terhadap Lebanon dimulai pada 8 Oktober 2023, telah dilaporkan setidaknya 4.063 warga meninggal dunia, termasuk perempuan, anak-anak, dan petugas kesehatan, sementara 16.664 orang lainnya terluka. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya