Ciee! Kim Jong Un-Vladimir Putin Saling Kirim Ucapan Selamat Tahun Baru
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Pyongyang, VIVA – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengirim pesan ucapan selamat Tahun Baru 2025 kepada sekutunya, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan berharap dapat memperkuat kemitraan strategis antar kedua negara.
Dilansir kantor berita Korea Utara KCNA, Selasa, 31 Desember 2024, Kim dalam pesan yang disampaikan kepada Putin, berharap 2025 menjadi tahun kemenangan tentara Korut dan rakyat Rusia atas penganut neo-Nazi.
"Kamerad Kim Jong Un berharap Tahun Baru 2025 menjadi tahun kemenangan bagi perang abad ke-21 ini, yakni tentara dan rakyat Rusia akan mengalahkan neo-Nazi dan menggapai kemenangan besar," tulis KCNAÂ
".... juga berharap Kamerad Vladimir Vladimirovich Putin semakin sukses menjalankan tugas dan tanggung jawab yang besar sebagai pemimpin negara dan rakyat Rusia --kemakmuran, kesejahteraan, dan kebahagiaan," menurut laporan tersebut.
Dalam pesan Tahun Baru, Kim juga menyinggung soal hubungan hangat yang terjalin antara Rusia dan Korut serta "keberanian" tentara Rusia. Ia menyatakan kesiapan Korut untuk memperkuat kemitraan strategis dengan Rusia.
KCNA sebelumnya melaporkan bahwa Vladimir Putin telah mengirim surat berisi ucapan selamat Tahun Baru kepada Kim Jong Un pada 17 Desember 2024.
Dalam pesan tersebut, Putin mengatakan bahwa hubungan bilateral antara kedua negara telah meningkat ke level lebih tinggi, setelah pertemuan puncaknya dengan Kim pada bulan Juni di Pyongyang.
"Kedua negara akan melanjutkan kerja sama dan proyek bersama dengan sangat dekat untuk diimplementasikan dalam pakta bersejarah pada 2025, dan menyelaraskan lebih lanjut upaya untuk mengatasi ancaman, dan tantangan era ini," tulis KCNA dikutip dari Korea JoongAng Daily.
Mengutip perjanjian pertahanan utama yang ditandatangani pada bulan Juni, Putin mengatakan bahwa ia yakin bahwa "kedua negara akan terus bekerja sama dalam proyek-proyek bersama dengan sangat erat untuk melaksanakan perjanjian bersejarah tersebut pada tahun 2025 dan selanjutnya menyelaraskan upaya untuk mengatasi ancaman dan tantangan di era ini," kata KCNA.
Kim dan Putin mencapai kesepakatan perjanjian kemitraan strategis komprehensif yang menyerukan pemberian bantuan militer "tanpa penundaan" jika salah satu pihak diserang. Perjanjian tersebut mulai berlaku pada tanggal 4 Desember.
Korea Utara dan Rusia telah memperkuat kerja sama militer berdasarkan perjanjian kemitraan tersebut. Korea Utara dituduh mengirim sekitar 11.000 tentara ke Rusia untuk mendukung perang Moskow melawan Ukraina.
Badan mata-mata Seoul memberi tahu anggota parlemen minggu lalu bahwa sedikitnya 100 tentara Korea Utara yang dikirim ke Rusia tewas selama pertempuran dan jumlah tentara Korea Utara yang terluka diperkirakan sekitar 1.000.