Penumpang Jeju Air Batalkan Tiket Pesawat Secara Massal Usai Kecelakaan Maut

Pesawat terbang Jeju Air Boeing 737-800
Sumber :
  • ANTARA/HO-BP Batam

Jakarta, VIVA – Industri penerbangan Korea Selatan mengalami lonjakan besar dalam pembatalan tiket pesawat setelah kecelakaan pesawat tragis yang terjadi pada hari Minggu, yang menewaskan 179 orang.

Pesawat Jeju Air Terbang 13 Kali dalam 48 Jam Sebelum Tragedi Kecelakaan

Melansir dari Yonhap, pada hari Senin, 30 Desember 2024 hingga pukul 1, penerbangan Jeju Air Co, mencatatkan pembatalan hingga 68.000 tiket  dengan banyak penumpang yang merasa cemas terkait keselamatan penerbangan.

Sebagian besar pembatalan tersebut terjadi setelah kecelakaan pesawat Jeju Air penerbangan 7C2216 yang jatuh di dekat Bandara Internasional Muan, terletak di wilayah barat daya Korea Selatan.

Pesawat Jeju Air Bermasalah Lagi pada Roda Pendaratan, Balik ke Bandara setelah Lepas Landas

Pesawat Jeju Air Jatuh di Bandara Muan

Photo :
  • Yonhap News Agency

Pesawat itu membawa 181 orang pada saat kejadian, dan tragedi tersebut menambah kekhawatiran masyarakat akan keselamatan transportasi udara. Dari 68.000 tiket yang dibatalkan, sekitar 33.000 di antaranya adalah untuk penerbangan domestik, sementara lebih dari 34.000 lainnya untuk rute internasional.

Penyebab Kecelakaan Pesawat di Akhir 2024, dari Kerusakan Mesin hingga Kena Tembak

Kecelakaan pesawat ini telah menyebabkan banyak penumpang ragu untuk melanjutkan perjalanan mereka. Pembatalan tiket pesawat terus meningkat, terutama setelah pukul 9 pagi pada hari Minggu, saat berita tentang kecelakaan tersebut mulai menyebar luas. Dalam beberapa jam setelah tragedi, banyak penumpang yang memilih untuk membatalkan penerbangan mereka, baik untuk tujuan domestik maupun internasional.

Agen perjalanan lokal juga melaporkan dampak yang cukup besar setelah tragedi tersebut. Banyak paket wisata yang dibatalkan oleh pelanggan, dan sejumlah agen perjalanan menghentikan sementara iklan dan kampanye promosi mereka baik di televisi maupun di platform daring.

Seorang agen perjalanan yang tidak ingin namanya disebutkan mengatakan bahwa pada hari Minggu saja mereka menerima sekitar 40 pertanyaan terkait pembatalan perjalanan. Ia juga menambahkan bahwa jumlah pembatalan yang mereka terima dua kali lipat lebih banyak dari biasanya, dengan pemesanan baru menurun hingga 50 persen.

Sumber dari industri perjalanan mengatakan bahwa mereka terus memantau situasi dengan hati-hati. Banyak pihak khawatir bahwa dampak dari kecelakaan ini akan meluas, mengingat kecemasan publik yang semakin meningkat terkait dengan keselamatan penerbangan. Kepercayaan penumpang terhadap maskapai dan transportasi udara secara keseluruhan kemungkinan akan terpengaruh dalam waktu dekat.

Saat ini, Jeju Air bersama dengan pihak berwenang sedang bekerja keras untuk menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya