Azerbaijan Ungkap Fakta Baru Pesawat Azal Jatuh di Kazakhstan: Terkena Tembakan Darat
- Ist
Istanbul, VIVA - Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan bahwa pesawat penumpang Azerbaijan Airlines (Azal) yang jatuh minggu lalu di dekat Kota Aktau di Kazakhstan mengalami kerusakan karena tembakan dari darat.
Dalam wawancara dengan televisi Azerbaijan pada Minggu, 29 Desember 2024, Aliyev mengatakan penyelidikan awal mengenai penyebab kecelakaan fatal itu telah dimulai, tetapi jawaban yang lebih lengkap akan muncul setelah pemeriksaan kotak hitam pesawat.
"Fakta-fakta menunjukkan bahwa pesawat sipil Azerbaijan mengalami kerusakan dari luar di wilayah Rusia, dekat Kota Grozny, dan hampir kehilangan kendali. Kami juga mengetahui bahwa alat perang elektronik membuat pesawat kami kehilangan kendali,” katanya.
“Pada saat yang sama, akibat tembakan senjata dari darat, ekor pesawat juga mengalami kerusakan parah," katanya menambahkan.
Aliyev juga menyatakan bahwa, berdasarkan banyaknya lubang di tubuh pesawat, teori bahwa pesawat bertabrakan dengan sekawanan burung telah sepenuhnya dikesampingkan.
Dia kemudian menyebut teori ledakan di dalam pesawat yang diajukan oleh Rusia sangat disesalkan dan mengejutkan dan menurutnya menunjukkan bahwa Moskow berusaha menutupi kejadian tersebut.
Sambil mengatakan bahwa tidak bisa ada pembicaraan tentang aksi teror yang disengaja sebagai penyebab kecelakaan, Aliyev menegaskan kembali bahwa kecelakaan tersebut akan diselidiki sepenuhnya secara terperinci.
Terkait dengan apa yang diharapkan Azerbaijan dari Rusia, Aliyev mengatakan pihaknya telah memberi tahu Moskow bahwa Azerbaijan menginginkan permintaan maaf resmi terlebih dahulu.
"Kedua, Rusia harus mengakui kesalahannya. Ketiga, mereka yang bertanggung jawab harus dihukum dan kompensasi harus dibayar kepada negara Azerbaijan, serta kepada penumpang dan anggota awak yang terluka. Ini adalah syarat-syarat kami," ucapnya.
Pada Rabu, 25 Desembe, pesawat Azerbaijan Airlines yang sedang terbang dari ibu kota Azerbaijan, Baku, menuju Grozny di Republik Chechnya, Rusia, jatuh tiga kilometer dari Aktau di pantai Laut Kaspia.
Pihak berwenang Kazakhstan mengatakan 38 orang tewas dalam kecelakaan pesawat Embraer 190 itu yang membawa 67 orang di dalamnya, sementara 29 orang selamat. Penyidikan terhadap insiden ini masih berlangsung.
Pernyataan awal menyebutkan bahwa tabrakan dengan burung mungkin menjadi penyebab kecelakaan.
Namun, rekaman dari lokasi kejadian menunjukkan beberapa lubang besar di bagian ekor pesawat sehingga mengarah pada spekulasi tentang kemungkinan serangan.
Menurut pernyataan dari pemerintah Rusia pada Sabtu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan percakapan telepon dengan Aliyev soal pesawat yang jatuh itu.
Selama percakapan, Putin disebutkan menyampaikan belasungkawa dan meminta maaf bahwa insiden itu terjadi di wilayah udara Rusia. (ant)