Satu Black Box Jeju Air Ditemukan Ternyata Rusak Sebagian, Penyelidikan Akan Lebih Lama
- Yonhap News Agency
Muan, VIVA – Salah satu dari dua kotak hitam (black box) dari pesawat Jeju Air yang jatuh di Korea pada Minggu, 29 Desember 2024, berhasil ditemukan.
Kotak hitam itu mengalami kerusakan sebagian, dan kemungkinan semakin menunda analisis untuk menentukan penyebab kecelakaan, menurut pejabat kementerian pertanahan.
Menurut seorang pejabat Badan Investigasi Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Api kementerian, perekam data penerbangan (FDR) dari pesawat Boeing 737-800 yang jatuh di Bandara Internasional Muan di Muan, sekitar 290 kilometer barat daya Seoul, telah rusak pada saat diambil.
Pejabat itu menambahkan bahwa perekam suara kokpit (CVR) pesawat tetap utuh dalam kecelakaan itu, yang menewaskan 179 dari 181 orang di dalamnya.
Pesawat diketahui mendarat dengan posisi perut setelah peringatan tabrakan burung dari menara kontrol dan menghantam dinding beton sebelum terbakar tepat setelah pukul 09.00 pagi waktu setempat.
"Menentukan penyebab pasti kecelakaan sebesar ini biasanya memakan waktu berbulan-bulan, dan kerusakan pada FDR dalam kasus ini dapat menyebabkan penundaan lebih lanjut," kata pejabat dewan yang tidak disebutkan namanya itu.
"Penguraian kode FDR saja bisa memakan waktu sekitar satu bulan," tambah pejabat tersebut.
Jika kedua perangkat dikumpulkan tanpa kerusakan, penguraian kode bisa memakan waktu hanya satu minggu.
Pejabat lain dari badan investigasi mengatakan FDR mungkin harus dikirim ke Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) untuk didekode, yang dalam hal ini prosesnya bisa memakan waktu setidaknya enam bulan.
"Jika kami mengalami kesulitan mendekodekannya di sini, maka kami mungkin harus mengirimkannya ke NTSB," kata pejabat kedua.
"Mereka memiliki kasus dari seluruh dunia untuk dianalisis, jadi itu bisa memakan waktu yang cukup lama."
Sebagai informasi, FDR memantau ketinggian, kecepatan udara, dan arah, sementara CVR merekam transmisi radio dan suara di kokpit, seperti suara pilot dan suara mesin.
Keduanya dibuat untuk menahan benturan 3.400 kali gaya gravitasi Bumi dan suhu lebih dari 1.000 derajat Celsius.
Mereka dipasang di bagian ekor untuk meminimalkan kerusakan saat terjadi kecelakaan. Dalam kecelakaan hari Minggu, hanya dua awak yang berada di bagian ekor pesawat yang selamat.