Tegaskan Dukungan untuk Ukraina, Kanselir Jerman Sebut Rudal Jelajah Taurus

Arsip - Kanselir Jerman Olaf Scholz berpidato pada sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-78 PBB di New York, Amerika Serikat.
Sumber :
  • ANTARA

Berlin, VIVA - Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Jumat memperingatkan untuk tidak meninggalkan Ukraina dalam perangnya melawan Rusia.

Jubir Putin soal Pesawat Azerbaijan Jatuh: Kami Tidak Berhak Membuat Penilaian Apapun

"Rusia melancarkan perang agresi brutal dan tanpa ampun terhadap Ukraina, yang mengakibatkan ratusan ribu orang tewas dan luka-luka. Kita harus melakukan segala yang kita bisa untuk memastikan bahwa Ukraina tidak dibiarkan sendiri dan tetap menjadi negara berdaulat," kata Scholz dalam wawancara dengan situs berita T-Online.

"Kami mendukung Ukraina sebisa mungkin. Pada saat yang sama, kami bertindak hati-hati agar tidak terjadi eskalasi atau perang antara Rusia dan NATO. Itulah sebabnya, saya katakan dengan jelas, bahwa saya tidak akan mengirimkan rudal jelajah Taurus," katanya menambahkan.

Presiden Ukraina Sebut Pasukan Korut Gabung Rusia "Bentuk Kegilaan Kediktatoran"

VIVA Militer: Tentara Korea Utara (drone) menembaki drone Ukraina

Photo :
  • X/@Telegraph

Kemenangan Donald Trump dalam pemilu presiden telah menyoroti bantuan militer dan keuangan apa yang dapat diharapkan Ukraina dari Eropa.

Putin Telepon Presiden Azerbaijan soal Jatuhnya Pesawat Azal, Begini Penjelasannya

Trump mempertanyakan bantuan AS untuk Ukraina, dan mengeklaim akan segera mengakhiri perang, yang terus berlanjut sejak Februari 2022.

Scholz menyerukan kepada sekutu Barat Ukraina untuk meningkatkan dukungan militer bagi Kiev.

Yang terpenting sekarang adalah "memastikan bahwa Ukraina tidak ditinggalkan dan bahwa kami memasok senjata. Yang lebih penting sekarang adalah bagi semua orang untuk melihat apakah mereka bisa berbuat lebih untuk mendukung Ukraina lebih lanjut," katanya.

Rudal Korea Utara yang digunakan Rusia di Ukraina

Photo :
  • Al Jazeera

Kanselir Jerman itu menekankan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat "untuk menciptakan dasar bagi perdamaian yang adil dan berkelanjutan," karena menurut dia, Presiden Rusia Vladimir Putin telah gagal mencapai tujuan perangnya.

Jerman, yang akan menyelenggarakan pemilu baru pada 23 Februari 2025, pada Senin mengumumkan paket senjata baru yang ekstensif untuk Ukraina dalam perangnya melawan Rusia, yang kini telah berlangsung lebih dari 1.000 hari.

Kesepakatan senjata tersebut mencakup 15 tank tempur utama Leopard 1 A5, dua tank antipesawat Gepard, satu howitzer 2000 gerak sendiri, dua sistem antipesawat Iris-T, dan dua pangkalan peluncuran rudal Patriot.

VIVA Militer: Rudal balistik termonuklir 9K720 Iskander militer Rusia

Photo :
  • eng.mil.ru

Setelah AS, Jerman merupakan pendukung terbesar kedua Ukraina yang memberikan bantuan senjata dan bentuk bantuan lainnya.

Scholz kalah dalam mosi tidak percaya pada 16 Desember dan memimpin pemerintahan minoritas setelah koalisi tiga partainya runtuh ketika dia memecat menteri keuangan.

Sejumlah isu utama selama pemilu meliputi imigrasi, ekonomi, dan dukungan untuk Ukraina. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya