Akibat Perubahan Iklim, 3.700 Orang di Dunia Tewas Sepanjang 2024

Ilustrasi cuaca panas/ekstrem.
Sumber :
  • Pixabay

Jakarta, VIVA – Perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia telah menyebabkan kematian sedikitnya 3.700 orang pada 2024, sementara jumlah hari yang sangat panas di seluruh dunia mencapai 41 hari, demikian menurut laporan gabungan oleh World Weather Attribution (WWA) dan Climate Central.

Suhu tinggi yang disebabkan oleh perubahan iklim akibat ulah manusia telah mengakibatkan gelombang panas, kekeringan, kebakaran hutan, badai dan banjir di seluruh dunia pada 2024, kata laporan tersebut, yang dipublikasikan pada Jumat.

"Perubahan iklim menyebabkan kematian sedikitnya 3.700 orang dan jutaan orang mengungsi akibat 26 kejadian cuaca yang kami pelajari pada 2024... Secara global, perubahan iklim menambah rata-rata 41 hari panas berbahaya tambahan pada 2024 yang mengancam kesehatan masyarakat," menurut siaran pers laporan tersebut.

Ilustrasi perubahan iklim.

Photo :
  • Anadolu Ajansi

Pada kenyataannya, jumlah orang yang tewas akibat kondisi cuaca ekstrem tahun ini bisa mencapai "puluhan atau ratusan ribu," karena laporan tersebut hanya membahas sejumlah kecil kejadian cuaca "yang paling berdampak," menurut siaran pers tersebut.

Sebagian besar negara yang mengalami jumlah hari panas berbahaya tertinggi adalah negara kepulauan kecil dan negara berkembang, kata laporan itu.

Selain itu, suhu global yang memecahkan rekor pada 2024 mengakibatkan hujan lebat yang memecahkan rekor, karena 15 dari 16 banjir yang diteliti dalam laporan tersebut disebabkan oleh curah hujan yang meningkat akibat perubahan iklim.

Pada saat yang sama, hutan hujan Amazon dan Lahan Basah Pantanal dilanda kekeringan dan kebakaran hutan yang parah, yang menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati dalam jumlah besar, menurut laporan tersebut.

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Gelombang Cuaca Luar Biasa Panas Melanda Asia Selatan dan Tenggara

Photo :
  • AARON FAVILA / AP

WWA dan Climate Central menyerukan peralihan yang lebih cepat dari bahan bakar fosil, lebih banyak pendanaan untuk negara-negara berkembang, pelaporan kematian akibat panas secara langsung, dan peningkatan peringatan dini terhadap kejadian cuaca ekstrem untuk mengurangi jumlah korban di masa mendatang.

BMKG: Cuaca Akhir Pekan Diperkirakan Hujan, Warga Diminta Waspada

Pada Oktober, WWA mengatakan bahwa lebih dari 500.000 orang telah meninggal di seluruh dunia akibat bencana alam paling mematikan selama 20 tahun terakhir, dan menambahkan bahwa jumlah kematian yang tinggi tersebut dipicu oleh perubahan iklim, di antara faktor lainnya. (ant)

Drama Iklim Dunia yang Belum Tuntas
Ilustrasi hujan guyur Jakarta.

Hujan Bakal Guyur Sejumlah Kota Besar di Indonesia Hari Ini

Hujan dengan intensitas ringan diprakirakan akan turun di Jakarta.

img_title
VIVA.co.id
26 Desember 2024