Oposisi Bersenjata Suriah: Israel Harus Mundur ke Posisi Sebelumnya

VIVA Militer: Milisi Hayat Tahrir al-Sham Suriah memasuki Damaskus
Sumber :
  • EFE/Bilal Al Hammoud

Moskow, VIVA - Pemimpin oposisi bersenjata yang mengambil alih kekuasaan di Suriah, Ahmed al-Sharaa (lebih dikenal dengan Abu Muhammad al-Julani), menyatakan tidak akan mengizinkan negara itu digunakan sebagai landasan peluncuran serangan ke Israel.

"Kami tidak menginginkan konflik apa pun, baik dengan Israel atau siapa pun, dan kami tidak akan membiarkan Suriah digunakan sebagai landasan peluncuran serangan," katanya kepada The Times.

"Rakyat Suriah butuh istirahat, dan serangan harus diakhiri dan Israel harus mundur ke posisi sebelumnya,"  ujarnya menegaskan.

VIVA Militer: Tank Merkava Mark IV militer Israel di perbatasan Suriah

Photo :
  • Xinhua

Menurut al-Sharaa, Israel harus keluar dari wilayah Suriah yang diduduki setelah penggulingan Presiden Bashar Assad, karena "tidak ada lagi pembenaran" atas tindakan Israel terhadap keberadaan anggota gerakan Hizbullah dan pasukan pro-Iran.

"Kami berkomitmen pada perjanjian 1974 dan kami siap mengembalikan [para pemantau] PBB," katanya menambahkan.

Selain itu, al-Sharaa meminta negara-negara lain untuk mencabut sanksi yang diberlakukan terhadap Suriah selama pemerintahan Assad.

Mayday, Israel Bombardir Pangkalan Militer Rusia di Tartus

"Suriah sangat penting secara strategis dalam konteks geografis. Mereka harus mencabut semua pembatasan, yang diberlakukan pada penyiksa dan korban — si penyiksa sudah tidak ada. Masalah ini untuk dinegosiasikan," katanya.

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) di Suriah

Photo :
  • Anadolu Agency
Presiden Venezuela Ucap "Insyaallah" Nyatakan Dukungan untuk Kemerdekaan Palestina

Pada 8 Desember, oposisi bersenjata Suriah berhasil merebut ibu kota Suriah, Damaskus.

Beberapa hari kemudian, pejabat Rusia mengatakan bahwa Assad mengundurkan diri sebagai presiden setelah berunding dengan para pihak yang berkonflik. Assad kemudian meninggalkan Suriah menuju Rusia. Di negara itu, ia diberi suaka.

Arab Saudi dan Qatar Kompak Kecam Keras Israel Perluas Permukiman di Golan Milik Suriah

Selanjutnya pada 10 Desember, Mohammed al-Bashir, yang menjalankan pemerintahan di Idlib yang dibentuk oleh berbagai kelompok oposisi, diangkat sebagai perdana menteri sementara. (ant)

VIVA Militer: Milisi Hayat Tahrir al-Sham Suriah memasuki Damaskus

Suriah Akan Terpecah dan Dikendalikan Asing setelah Assad Digulingkan, Menurut Oposisi

Suriah secara formal tetap menjadi negara kesatuan, namun secara de facto akan segera terpecah menjadi beberapa zona pengaruh yang dikendalikan oleh negara-negara asing.

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2024