Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Kesulitan Dapatkan Pengacara untuk Membela Kasusnya

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol
Sumber :
  • AP Photo/Manu Fernandez)

Korea Selatan, VIVA – Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, tengah menghadapi tantangan besar dalam mencari tim hukum yang akan membelanya di tengah kasus serius yang menjeratnya. Yoon didakwa terlibat dalam pemberontakan dan saat ini juga menghadapi proses pemakzulan di Mahkamah Konstitusi. Namun, upayanya membentuk tim pengacara hingga kini masih menemui hambatan.

Baru-baru ini, Yoon Suk Yeol menolak hadir dalam panggilan jaksa dengan alasan bahwa tim pembela hukumnya belum sepenuhnya terbentuk. Padahal, jaksa telah menjadwalkan pemeriksaan di Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul pada 15 Desember 2024. Menurut tim Yoon, tanpa adanya susunan pengacara yang lengkap, kehadiran presiden dianggap belum memungkinkan. 

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol memberikan pernyataan terkait Itaewon

Photo :
  • Sun Myung-geon/Yonhap via AP

Dilansir dari Allkpop, Yoon Suk Yeol diketahui telah menunjuk Kim Hong Il, mantan Ketua Komisi Komunikasi Korea, sebagai salah satu pengacaranya. Namun, untuk kasus pidana pemberontakan, ia berencana membentuk tim yang lebih besar, terdiri dari lima hingga enam pengacara. Selain itu, ia juga sedang mencari pengacara dengan keahlian khusus, terutama yang berpengalaman di Mahkamah Konstitusi, untuk menangani sidang pemakzulannya.

Kendala ini menimbulkan reaksi keras dari publik. Banyak netizen yang mengkritik sikap Yoon, mengingat ia pernah menyatakan akan mewakili dirinya sendiri jika diperlukan. Beberapa komentar di media sosial menyindir pernyataannya, seperti:

Presiden terpilih Korea Selatan, Yoon Suk Yeol.

Photo :
  • Kim Hong-ji/Pool Photo via AP

"Bukankah dia bilang akan melakukannya sendiri?"

"Kalau yakin dengan kemampuan hukummu, kenapa tidak urus sendiri?"

Presiden Korsel yang Dimakzulkan Kembali Menolak Hadir Dalam Pemeriksaan Terkait Darurat Militer

"Mungkin ini hanya strategi untuk mengulur waktu."

Selain itu, spekulasi mulai bermunculan bahwa Yoon sengaja memperpanjang proses hukum ini. Beberapa pihak khawatir ia akan menggunakan celah hukum untuk memperlambat jalannya sidang, seperti memanggil ribuan saksi secara bertahap.

Ditahan, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Menolak Diperiksa Terkait Darurat Militer

Jaksa sendiri telah menjadwalkan panggilan kedua pada hari ini, 16 Desember 2024. Jika Yoon kembali menolak hadir, pihak berwenang menyatakan akan mempertimbangkan langkah-langkah hukum tambahan untuk memastikan proses berjalan sesuai aturan.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol pada Kamis, 12 Desember 2024, menyatakan bahwa ia tidak memahami alasan di balik tuduhan makar yang dialamatkan kepadanya setelah memberlakukan darurat militer di Korea Selatan.

Nasib Presiden Yoon Suk Yeol 'Digantung' Mahkamah Konstitusi, Rakyat Korsel Turun ke Jalan

Yoon kini diskors dari jabatannya dan Mahkamah Konstitusi tengah mempertimbangkan apakah akan memberhentikan secara permanen atau mengembalikannya ke kursi kepresidenan.

img_title
VIVA.co.id
30 Maret 2025