Ungkap Penderitaan Anak-anak di Gaza, Kepala UNICEF Ingatkan “Dunia Tak Boleh Berpaling"
- ANTARA/Xinhua
Istanbul, VIVA - UNICEF menyerukan perlindungan terhadap anak-anak di Jalur Gaza, yang setiap hari menghadapi pertumpahan darah akibat perang Israel di wilayah kantong Palestina itu.
“Dunia tidak boleh berpaling ketika begitu banyak anak-anak menghadapi pertumpahan darah, kelaparan, penyakit, dan kedinginan setiap hari," kata Kepala UNICEF Catherine Russell dalam sebuah pernyataan, Jumat, 13 Desember 2024.
"Kami mendesak semua pihak yang terlibat dalam konflik, dan mereka yang memiliki pengaruh atas mereka, untuk mengambil tindakan tegas guna mengakhiri penderitaan anak-anak, membebaskan semua sandera, memastikan hak-hak anak ditegakkan, dan mematuhi kewajiban berdasarkan hukum humaniter internasional," ujarnya, menambahkan.
Ia mencatat bahwa 33 orang, termasuk sedikitnya 8 anak-anak, dilaporkan tewas pada Kamis dalam serangan dahsyat di Kamp Nuseirat di Gaza tengah.
"Kekerasan terbaru ini menambah jumlah yang mengejutkan, lebih dari 160 anak-anak dilaporkan tewas di Gaza dalam waktu kurang dari sebulan. Itu berarti rata-rata empat anak meninggal setiap hari sejak awal November," kata Russell.
Russell menekankan bahwa selama 14 bulan terakhir, lebih dari 14.500 anak dilaporkan telah meninggal dunia dan hampir 1,1 juta anak di Gaza sangat membutuhkan perlindungan dan bantuan kesehatan mental.
"Tidak ada tempat yang aman di Gaza, juga tidak ada rasa aman bagi anak-anak, yang kekurangan kebutuhan pokok seperti makanan, air bersih, perlengkapan medis, dan pakaian hangat ketika suhu musim dingin turun,” ujar Russell.
"Penyakit yang dapat dicegah terus menyebar dengan cepat, termasuk lebih dari 800 kasus hepatitis dan lebih dari 300 kasus cacar air," katanya. (ant)