Ungkap Penderitaan Anak-anak di Gaza, Kepala UNICEF Ingatkan “Dunia Tak Boleh Berpaling"

Anak-anak terlihat di antara reruntuhan setelah serangan udara Israel di kota Deir el-Balah di Jalur Gaza tengah, Selasa, 2 April 2024.
Sumber :
  • ANTARA/Xinhua

Istanbul, VIVA - UNICEF menyerukan perlindungan terhadap anak-anak di Jalur Gaza, yang setiap hari menghadapi pertumpahan darah akibat perang Israel di wilayah kantong Palestina itu.

“Dunia tidak boleh berpaling ketika begitu banyak anak-anak menghadapi pertumpahan darah, kelaparan, penyakit, dan kedinginan setiap hari," kata Kepala UNICEF Catherine Russell dalam sebuah pernyataan, Jumat, 13 Desember 2024.

"Kami mendesak semua pihak yang terlibat dalam konflik, dan mereka yang memiliki pengaruh atas mereka, untuk mengambil tindakan tegas guna mengakhiri penderitaan anak-anak, membebaskan semua sandera, memastikan hak-hak anak ditegakkan, dan mematuhi kewajiban berdasarkan hukum humaniter internasional," ujarnya, menambahkan.

Ibu kehilangan anaknya dalam serangan Israel di Gaza

Photo :
  • The Guardian

Ia mencatat bahwa 33 orang, termasuk sedikitnya 8 anak-anak, dilaporkan tewas pada Kamis dalam serangan dahsyat di Kamp Nuseirat di Gaza tengah.

"Kekerasan terbaru ini menambah jumlah yang mengejutkan, lebih dari 160 anak-anak dilaporkan tewas di Gaza dalam waktu kurang dari sebulan. Itu berarti rata-rata empat anak meninggal setiap hari sejak awal November," kata Russell.

Russell menekankan bahwa selama 14 bulan terakhir, lebih dari 14.500 anak dilaporkan telah meninggal dunia dan hampir 1,1 juta anak di Gaza sangat membutuhkan perlindungan dan bantuan kesehatan mental.

Sepertiga dari Jurnalis di Dunia yang Tewas pada 2024 Dibunuh Israel, Menurut Laporan RSF

"Tidak ada tempat yang aman di Gaza, juga tidak ada rasa aman bagi anak-anak, yang kekurangan kebutuhan pokok seperti makanan, air bersih, perlengkapan medis, dan pakaian hangat ketika suhu musim dingin turun,” ujar Russell.

VIVA Militer: Anak-anak Gaza mengantre untuk mendapatkan makanan

Photo :
  • forbes.com
Kenapa Ratu Elizabeth II Tak Pernah Berkunjung ke Israel? Ini Alasannya

"Penyakit yang dapat dicegah terus menyebar dengan cepat, termasuk lebih dari 800 kasus hepatitis dan lebih dari 300 kasus cacar air," katanya. (ant)

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati (kanan)

PM Lebanon: Saya Yakin Trump Akan Berusaha Paksakan Solusi atas Masalah Palestina

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati menyatakan keyakinannya bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump akan menemukan solusi untuk masalah Palestina.

img_title
VIVA.co.id
14 Desember 2024