Pesan Paus Fransiskus untuk Suriah Pasca Kejatuhan Rezim Assad
- (Willy Kurniawan/Pool Photo via AP)
Jakarta, VIVA – Paus Fransiskus menyampaikan harapannya untuk masa depan Suriah yang lebih baik setelah rezim Partai Baath yang berkuasa selama lebih dari lima dekade berakhir.
Dalam pernyataannya pada hari Rabu, 11 Desember 2024, Paus menegaskan pentingnya transisi politik yang damai dan menghindari kekerasan serta perpecahan yang dapat merusak upaya menuju stabilitas.
“Saya berharap solusi politik yang dicapai tidak akan menimbulkan konflik atau perpecahan lebih lanjut dan akan secara bertanggung jawab meningkatkan stabilitas dan persatuan negara,” kata Paus Fransiskus seperti yang dilaporkan oleh kantor berita Vatikan.
Partai Baath, yang telah memerintah Suriah sejak 1963, resmi kehilangan kekuasaan setelah kelompok anti-rezim berhasil mengambil alih Damaskus pada Minggu dini hari.
Pemimpin Suriah, Bashar al-Assad, yang telah berkuasa selama hampir 25 tahun dilaporkan melarikan diri ke Rusia di tengah pergolakan yang semakin tidak terkendali.
Kejatuhan rezim ini menandai babak baru dalam sejarah Suriah yang selama bertahun-tahun mengalami konflik berkepanjangan. Perang saudara yang dimulai pada 2011 telah menyebabkan ratusan ribu orang tewas dan jutaan lainnya mengungsi, baik di dalam maupun di luar negeri.
Paus Fransiskus, yang dikenal sebagai pemimpin yang aktif mendorong perdamaian, mengungkapkan bahwa ia memantau perkembangan di Suriah dengan penuh perhatian. Ia menekankan bahwa transisi politik ini harus membawa solusi yang bertanggung jawab dan inklusif.
“Suriah telah mengalami terlalu banyak penderitaan. Dunia berharap bahwa negara ini dapat melangkah maju di jalur yang membawa stabilitas dan persatuan. Ini adalah saat yang krusial untuk memastikan tidak ada kekerasan lebih lanjut,” ujar Paus, dikutip dari Anadolu Ajansi.
Dengan jatuhnya rezim Baath, Suriah kini menghadapi tantangan besar untuk membangun kembali negara yang telah porak-poranda oleh konflik.
Banyak pihak internasional, termasuk PBB dan organisasi kemanusiaan, menyerukan agar proses transisi dilakukan dengan memperhatikan hak asasi manusia dan kepentingan seluruh rakyat Suriah. Bantuan internasional juga diperlukan untuk mendukung pembangunan kembali negara tersebut.