Dubes Suriah untuk RI Klaim Jatuhnya Rezim Bashar Assad Tak Ada Hubungannya dengan AS

Duta Besar Suriah untuk Indonesia Abdul Monem Annan berbicara dalam sebuah acara diskusi yang dipantau secara daring, di Jakarta, Rabu, 11 Desember 2024.
Sumber :
  • ANTARA

Jakarta, VIVA - Duta Besar Suriah untuk Indonesia Abdul Monem Annan mengatakan bahwa keruntuhan rezim Bashar al-Assad di Suriah merupakan wujud perlawanan murni dari oposisi dan merupakan kehendak rakyat di negara itu.

Grebek Istana Presiden Suriah, Pemberontak Kaget Lihat Koleksi Mobil Al-Assad

"Jadi, memang yang terjadi di Suriah murni karena perlawanan yang diberikan oleh oposisi, dan ini adalah kehendak rakyat Suriah," kata Annan dalam sebuah acara diskusi yang dipantau secara daring, di Jakarta, Rabu, 13 Desember 2024.

Pernyataan itu untuk menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan peristiwa jatuhnya pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad dengan gejolak yang terjadi di kawasan Timur Tengah.

Pemberontak Suriah Bakar dan Hancurkan Makam Ayah Bashar al-Assad

VIVA Militer: Bashar al-Assad dan pasukan Angkatan Bersenjata Suriah

Photo :
  • The Institute for National Security Studies

Dia mengatakan bahwa peristiwa yang terjadi di Suriah baru-baru ini tidak memiliki hubungan dengan eskalasi konflik yang terjadi di kawasan, yang mulai bergejolak pada 7 Oktober 2023, ketika kelompok perlawanan Hamas menyerang Israel, disusul dengan serangan balik dari Israel ke Jalur Gaza, Palestina, dan meluas ke Lebanon dan Iran.

Operasi Panah Bashan, Pasukan Israel Hancurkan 80 Persen Kekuatan Militer Suriah

Annan menegaskan bahwa yang terjadi di Suriah merupakan wujud murni dari perlawanan oposisi dan rakyat Suriah terhadap rezim Bashar al-Assad, yang telah terlibat konflik dengan oposisi dan rakyatnya sendiri sejak 2011.

"Mereka sudah lama sekali ingin keluar dari rezim yang sangat menindas ini," katanya.

Annan juga bercerita tentang bagaimana kejahatan perang yang dilakukan oleh Bashar al-Assad di Suriah sebagai suatu kejahatan perang yang sangat tidak bisa dibayangkan.

VIVA Militer: Milisi Hayat Tahrir al-Sham Suriah memasuki Damaskus

Photo :
  • EFE/Bilal Al Hammoud

"Jadi, kalau dahulu di Vietnam ada penjara penyiksaan yang luar biasa. Hal itu juga ada di Suriah. Salah satu yang paling terkenal adalah penjara Saydnaya," kata Annan, yang berbicara dalam Bahasa Arab dan diterjemahkan oleh pembawa acara dalam diskusi tersebut,

Dubes Annan merujuk penjara Saydnaya sebagai salah satu penjara yang saat ini menjadi populer setelah keruntuhan rezim Bashar al-Assad.

Menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan intervensi Amerika Serikat (AS) dan sekutu di balik keruntuhan rezim Bashar al-Assad, Annan menegaskan bahwa kemenangan oposisi dalam melawan rezim Bashar al-Assad tidak ada hubungannya dengan AS. "Betul, tidak ada hubungan dengan Amerika," kata Dubes.

Annan mengatakan bahwa pemimpin Hayat Tahrir Al Sham (HTS) Abu Mohammad al-Julani, yang menggulingkan Bashar al-Assad, memang dahulu memiliki keterkaitan dengan kelompok Al-Qaeda.

Namun, Dubes Annan menegaskan bahwa al-Julani telah lama meninggalkan Al-Qaeda dengan pandangan ekstremisnya.

Al-Julani lantas mendirikan organisasi yang sekarang disebut HTS, yang memiliki ideologi berbeda dari kelompok Al-Qaeda.

"Jadi, pemimpin oposisi di Suriah sekarang itu sudah lama mengubah ideologinya menjadi hanya jihad melawan Assad. Jadi, dia ingin membebaskan Suriah dari Assad, hanya itu saja," kata Dubes.

"Jadi, tidak ada hubungannya dengan hubungan internasional yang lain. Dia hanya ingin fokus berjihad, membebaskan Suriah, lepas dari tangan Assad karena Assad ini sangat kejam dalam memimpin Suriah selama ini," kata dia menambahkan. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya