Kantor Presiden Korsel Digerebek Polisi usai Yoon Suk Yeol Ditetapkan Tersangka

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol
Sumber :
  • AP Photo/Manu Fernandez)

Seoul, VIVA – Polisi Korea Selatan menggerebek kantor Presiden Yoon Suk Yeol, pada Rabu, 11 Desember 2024, saat penyelidikan meluas, buntut dari deklarasi darurat militer.

Umumkan Darurat Militer, Akankah Presiden Yoon Suk Yeol Menghadapi Ancaman Hukuman Mati?

"Penggerebekan juga dilakukan di kantor Kepolisian Metropolitan Seoul dan Garda Polisi Majelis Nasional," kata polisi dalam sebuah pernyataan, dikutip dari ANews, Rabu, 11 Desember 2024.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol

Photo :
  • Im Hun-jung/Yonhap via AP
Eks Menhan Korsel Coba Bunuh Diri di Tahanan Usai Dituduh Jadi Dalang Darurat Militer

Yoon memberlakukan darurat militer pada 3 Desember 2024, tetapi 190 anggota parlemen bergegas ke parlemen dan meloloskan mosi untuk mencabutnya, yang memaksanya untuk membatalkan keputusan tersebut.

Hal itu memicu krisis politik dengan seruan agar Yoon mengundurkan diri.

Ditangkap, Eks Menhan Korsel Diduga 'Pembisik' Darurat Militer ke Presiden Yoon

Presiden berusia 63 tahun itu menghadapi tuduhan pengkhianatan dan pemberontakan dan telah dilarang bepergian ke luar negeri. Dia juga dapat menghadapi penangkapan.

Mantan Menteri Pertahanan Yoon, Kim Yong-hyun juga mencoba bunuh diri di sebuah fasilitas penahanan pada hari Rabu.

Kim ditahan pada hari Minggu, 8 Desember 2024, dan secara resmi ditangkap pada hari Selasa atas tuduhan pengkhianatan dan dituduh terlibat dalam pemberlakuan darurat militer.

Dia ditahan di Pusat Penahanan Dongbu Seoul di ibu kota.

Sebelumnya, tim investigasi khusus jaksa penuntut menggeledah dan menyita materi dari Komando Perang Khusus Angkatan Darat Korea Selatan.

Sementara itu, Ketua Parlemen Woo Won-shik telah menggunakan kewenangannya untuk membentuk komite khusus guna meluncurkan investigasi parlemen terhadap Yoon.

"Penyelidikan parlemen diperlukan untuk mengamankan kesaksian publik dari Yoon atas pemberlakuan darurat militer pada 3 Desember," ujar Woo kepada wartawan.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, pada hari Minggu, 15 Januari 2023, kunjungi Uni Emirat Arab.

Photo :
  • AP Photo/Jon Gambrel.

Sementara Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa menentang penggulingan presiden melalui pemungutan suara parlemen, Partai Demokrat sebagai oposisi utama akan meluncurkan mosi pemakzulan baru terhadap Yoon pada hari Rabu.

Yoon, yang terpilih pada tahun 2022 untuk masa jabatan lima tahun, selamat dari mosi pemakzulan akhir pekan lalu setelah parlemen gagal mencapai kuorum 200 anggota parlemen. Dengan dukungan 192 anggota parlemen, blok oposisi pada hari Selasa meloloskan RUU untuk menunjuk penasihat khusus guna menyelidiki Yoon.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya