Netanyahu Ancam Rezim Baru Suriah Jika Dukung Iran

VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu
Sumber :
  • theaustralian.com.au

Tel Aviv, VIVA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa Israel "tidak berniat mencampuri" urusan dalam negeri Suriah. Namun Netanyahu memperingatkan bahwa Israel akan mengambil tindakan "yang diperlukan" jika rezim pemimpin baru di Suriah mengizinkan Iran untuk membangun kembali dirinya di Suriah atau mentransfer senjata ke Hizbullah.

Gawat, Pasukan Israel Tinggal 20 Kilometer Lagi Menuju Ibukota Suriah

"Kami tidak berniat mencampuri urusan dalam negeri Suriah. Namun, kami bermaksud untuk melakukan apa yang diperlukan untuk keamanan kami. Karena itu, saya menyetujui pemboman Angkatan Udara terhadap kemampuan militer strategis yang ditinggalkan oleh militer Suriah. Sehingga mereka tidak akan jatuh ke tangan para jihadis. Ini mirip dengan apa yang dilakukan Angkatan Udara Inggris ketika mengebom armada rezim Vichy, yang bekerja sama dengan Nazi, sehingga tidak akan jatuh ke tangan Nazi," kata Netanyahu dalam sebuah pidato video pada hari Selasa, dikutip dari NDTV, Rabu 11 Desember 2024.

VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Photo :
  • jpost.com
Armada Perang Laut Suriah Hancur Lebur Dilumat Pasukan Israel

"Kami ingin menjalin hubungan dengan rezim baru di Suriah, tetapi jika rezim ini mengizinkan Iran untuk membangun kembali dirinya di Suriah, atau mengizinkan pengiriman senjata Iran, atau senjata jenis apa pun ke Hizbullah atau menyerang kami, kami akan menanggapi dengan tegas dan kami akan menuntut harga yang mahal. Apa yang terjadi pada rezim sebelumnya juga akan terjadi pada rezim ini," tambahnya.

Pada hari Minggu, ketika pemberontak Suriah memasuki Damaskus, memaksa Presiden Bashar al-Assad untuk melarikan diri dari negara itu, mengakhiri kekuasaannya selama lebih dari dua dekade di negara itu, Netanyahu memuji keruntuhan itu dengan menyebutnya sebagai "hari bersejarah" bagi kawasan Timur Tengah.

Ribuan Tentara Rusia Mulai Angkat Kaki dari Suriah

Netanyahu juga mengakui bahwa meskipun keruntuhan itu menghadirkan peluang besar, tetapi juga menimbulkan bahaya yang signifikan. Ia mengulurkan 'tangan perdamaian' bagi semua orang di luar perbatasan Israel untuk hidup damai dengan Israel.

Netanyahu juga membagikan video di X dan menyatakan, "Ini adalah hari bersejarah bagi Timur Tengah. Runtuhnya rezim Assad, tirani di Damaskus, menawarkan peluang besar tetapi juga penuh dengan bahaya yang signifikan. Kami mengirimkan tangan perdamaian kepada semua orang di luar perbatasan kami di Suriah: kepada Druze, kepada Kurdi, kepada orang Kristen, dan kepada orang Muslim yang ingin hidup damai dengan Israel."

VIVA Militer: Rakyat Suriah merayakan tumbangnya rezim Bashar al-Assad

Photo :
  • AFP/Louai Beshara

Setelah Tentara Suriah meninggalkan posisinya, Netanyahu pada hari Minggu mengatakan bahwa ia telah memerintahkan Tentara Israel untuk mengambil alih posisi ini untuk memastikan bahwa tidak ada kekuatan musuh yang bersembunyi tepat di sebelah perbatasan Israel.

"Keruntuhan ini adalah akibat langsung dari tindakan keras kita terhadap Hizbullah dan Iran, pendukung utama Assad. Ini memicu reaksi berantai dari semua pihak yang ingin membebaskan diri dari tirani dan penindasan ini," kata Netanyahu

"Namun, ini juga berarti kita harus mengambil tindakan terhadap kemungkinan ancaman. Salah satunya adalah runtuhnya perjanjian Pemisahan Pasukan tahun 1974 antara Israel dan Suriah. Perjanjian ini berlaku selama 50 tahun. Tadi malam perjanjian ini runtuh," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya