Ini Alasan Putin Berikan Suaka ke Presiden Suriah al-Assad

VIVA Militer: Bashar al-Assad dan Vladimir Putin
Sumber :
  • The Washington Institute

Moskow, VIVA – Kremlin mengatakan pada Senin, 9 Desember 2024, bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah membuat keputusan untuk memberikan suaka kepada mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang digulingkan sebagai presiden oleh serangan oposisi.

Jatuhnya Al-Assad merupakan pukulan besar bagi Iran dan Rusia, yang telah campur tangan dalam perang saudara di Suriah selama 13 tahun untuk mencoba memperkuat kekuasaannya meskipun ada tuntutan Barat agar ia mengundurkan diri.

Presiden Suriah Bashar al-Assad

Photo :
  • Saudi Press Agency via AP

Menurut sumber Kremlin, yang tidak disebutkan namanya, pada Minggu, 8 Desember 2024, mengatakan bahwa al-Assad berada di Moskow bersama keluarganya.

“Keputusan semacam itu tidak dapat dibuat tanpa kepala negara. Ini adalah keputusannya (Putin),” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dikutip dari Alarabiya, Selasa, 10 Desember 2024.

Kepergian al-Assad menyingkirkan benteng yang selama ini menjadi tempat Iran dan Rusia memegang kekuasaan di Timur Tengah.

Ayah al-Assad, Hafez al-Assad, berpihak pada Uni Soviet untuk mencoba mencapai kesetaraan dengan Israel yang didukung AS.

Kremlin mengatakan Suriah mengalami ketidakstabilan ekstrem dan masih terlalu dini untuk berbicara tentang masa depan pangkalan Rusia di negara itu.

Ciee! Kim Jong Un-Vladimir Putin Saling Kirim Ucapan Selamat Tahun Baru

“Kami sedang berdialog dengan Ankara dan negara-negara regional lainnya, termasuk tentang urusan Suriah,” ucap Peskov.

“Memang, Suriah akan mengalami masa yang sangat sulit sekarang, karena ketidakstabilan. Dan, tentu saja, sangat penting untuk menjaga dialog dengan semua negara regional di sini. Kami bertekad untuk melakukan ini.” Sambingnya

Militer Israel Sudah Masuki Kota di Golan Suriah, Mendekati Ibu Kota Damaskus

Tidak jelas bagaimana Hayat Tahrir al-Sham, mantan afiliasi al-Qaeda yang memimpin gerakan oposisi, akan memandang fasilitas militer Rusia di Suriah, pangkalan udara Hmeimim di provinsi Latakia dan fasilitas angkatan laut di Tartous di pesisir.

"Masih terlalu dini untuk membicarakannya," kata Peskov.

Eks Komandan Teroris Al-Qaeda Pimpin Dinas Intelijen Suriah

"Ini semua adalah subjek diskusi dengan mereka yang akan berkuasa di Suriah. Tentu saja, sekarang semua yang diperlukan dan semua yang mungkin dilakukan sedang dilakukan untuk berhubungan dengan mereka yang dapat menangani keamanan. Dan, tentu saja, militer kami juga mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan," ujar Peskov.

Fasilitas Tartous adalah satu-satunya pusat perbaikan dan pengisian ulang Rusia di Mediterania dan Moskow telah menggunakan Suriah sebagai pos persinggahan untuk menerbangkan kontraktor militer masuk dan keluar dari Afrika.

VIVA Militer: Pasukan militer Rusia di Suriah

Photo :
  • Al-Monitor

Moskow juga telah mendukung Suriah sejak awal Perang Dingin, mengakui kemerdekaannya pada tahun 1944 ketika Damaskus berusaha menyingkirkan kekuasaan kolonial Prancis. Barat pun melihat Suriah sebagai satelit Soviet.

"Kami melihat situasi di sekitar Ukraina, kami melihat banyak pernyataan yang saling bertentangan dalam hal ini, kami melihat potensi konflik yang semakin besar di wilayah lain, kami dapat mengatakan Timur Tengah yang sedang bergolak," pungkas Peskov.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya