Indonesia Prihatin dengan Krisis Suriah, Serukan Perlindungan Warga Sipil

Anti-Pemerintah Kuasai Ibu Kota Damaskus, Suriah (Doc: ANews)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Jakarta, VIVA – Indonesia menyatakan keprihatinan atas situasi yang sedang terjadi di Suriah setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad yang sudah berkuasa selama 24 tahun terakhir.

Panglima AD Joseph Aoun Jadi Presiden Baru Lebanon, Siapkan Kebijakan Tangkal Israel

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyebutkan bahwa mereka terus memantau perkembangan yang terjadi di Suriah. Indonesia sangat khawatir dengan dampak yang ditimbulkan krisis ini, terutama terhadap stabilitas keamanan di kawasan Timur Tengah serta kondisi kemanusiaan yang sangat memprihatinkan.

VIVA Militer: Presiden Suriah, Bashar al-Assad

Photo :
  • Middle East Eye
PBB Sebut "Peluang Besar" Sekaligus "Ancaman Serius" terhadap Kedaualatan dan Integritas Suriah

Indonesia menegaskan bahwa satu-satunya cara untuk menyelesaikan krisis di Suriah adalah dengan melakukan transisi politik yang damai, inklusif, dan demokratis. Transisi ini harus mengutamakan keselamatan rakyat Suriah serta menjaga kedaulatan negara tersebut. 

Indonesia juga menekankan bahwa penting bagi semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk mematuhi hukum internasional yang melindungi warga sipil.

Kemenangan Pemberontak di Suriah Picu Ketakutan China

"Kami mendesak agar semua pihak melindungi warga sipil dan mematuhi hukum internasional yang ada," ujar Kementerian Luar Negeri Indonesia, dikutip dari Anadolu Ajansi pada Senin, 9 Desember 2024.

Setelah beberapa waktu relatif tenang, situasi di Suriah kembali memanas pada 27 November. Pasukan oposisi yang menentang rezim Assad melancarkan serangan besar-besaran di daerah pedesaan sebelah barat Aleppo. 

Dalam waktu singkat, pasukan pemberontak merebut beberapa kota besar dan akhirnya berhasil mencapai ibukota Damaskus pada hari Minggu, 8 Desember 2024. Keberhasilan ini didukung oleh sejumlah tentara yang membelot dari pasukan pemerintah.

Pasukan pemberontak berhasil menggulingkan rezim Assad setelah bertahun-tahun berperang, menandai berakhirnya 13 tahun konflik berdarah yang telah menghancurkan banyak bagian dari Suriah.

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Suriah (SAA)

Photo :
  • The Cradle

Indonesia menegaskan komitmennya untuk mendukung proses perdamaian di Suriah. Pemerintah Indonesia juga menyerukan kepada negara-negara lain dan komunitas internasional untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Suriah yang telah lama menderita akibat perang. 

Indonesia berharap agar Suriah bisa melalui proses transisi yang damai dan bisa membangun kembali negaranya yang telah hancur.

"Kami siap mendukung setiap upaya yang membawa kedamaian bagi rakyat Suriah," tambah Kementerian Luar Negeri.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menemui para tentara Ukraina yang dirawat di sebuah rumah sakit di New York City pada Senin (18/9).

Rezim Assad Runtuh, Begini Cara Ukraina Perkuat Pengaruhnya di Timur Tengah

Salah satu ikhtiar Ukraina melakukan diplomasi bantuan kemanusiaan ke Suriah. Ukraina ingin perkuat pengaruhnya di Timur Tengah sekaligus untuk mengurangi dominasi Rusia.

img_title
VIVA.co.id
10 Januari 2025