Fakta Menarik di Balik Kejatuhan Rezim Assad di Suriah

VIVA Militer: Presiden Suriah, Bashar al-Assad
Sumber :
  • Middle East Eye

Suriah, VIVA – Rakyat Suriah merayakan kemenangan besar pada Minggu, 8 Desember 2024 ketika kekuasaan Presiden Bashar al-Assad yang telah berlangsung selama 24 tahun terakhir.

Assad, bersama para pejabat tinggi pemerintahannya dilaporkan meninggalkan negara itu setelah kelompok pemberontak berhasil merebut ibu kota, Damaskus.

Presiden Suriah, Bashar Al-Assad

Photo :
  • The Financial Express

Rusia yang selama ini menjadi sekutu dekat Suriah mengonfirmasi bahwa Assad telah menyerahkan kekuasaan secara damai kepada pemberontak sebelum melarikan diri. Sementara itu, Lokasi Assad saat ini belum diketahui.

Dilansir dari APNews, berikut fakta-fakta yang harus Anda ketahui mengenai berakhirnya kekuasaan Bashar al-Assad di Suriah: 

1. Kemajuan Pesat Pemberontak
Keberhasilan pemberontak ini tercapai setelah mereka merebut kota-kota besar seperti Aleppo, Hama, dan Homs dalam waktu singkat. 

Di Damaskus, pasukan keamanan Suriah meninggalkan pos mereka dan membuka jalan bagi pemberontak untuk mengambil alih berbagai fasilitas pemerintahan, termasuk Kementerian Pertahanan. 

Perlawanan dari pihak militer Suriah hampir tidak ada karena banyak pasukan dilaporkan menyerah tanpa pertempuran berarti.

2. Perayaan di Damaskus

Anti-Pemerintah Kuasai Ibu Kota Damaskus, Suriah (Doc: ANews)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong


Di ibu kota, ribuan warga turun ke jalan untuk merayakan kemenangan. Mereka mengibarkan bendera revolusi Suriah dan meneriakkan slogan anti-Assad hingga membunyikan klakson mobil. 

Lapangan Umayyah menjadi pusat keramaian, di mana warga berkumpul sambil menembakkan senjata ke udara sebagai simbol kemenangan. Beberapa orang terlihat memasuki istana presiden dan membawa barang-barang seperti peralatan rumah tangga.

3. Pembebasan Tahanan Penjara Saydnaya
Dalam momen bersejarah lainnya, kelompok pemberontak membebaskan ratusan tahanan dari penjara Saydnaya, salah satu fasilitas penahanan paling terkenal di Suriah. 

Video yang beredar menunjukkan para pemberontak mendobrak pintu sel dan membebaskan para tahanan, termasuk perempuan dan anak-anak. 

Banyak tahanan terlihat bingung dan terkejut ketika akhirnya dibebaskan setelah bertahun-tahun mendekam tanpa kepastian.

4. Pidato Pemimpin Pemberontak
Pemimpin pemberontak, Abu Mohammed al-Golani, tampil di depan publik untuk pertama kalinya sejak pemberontak menguasai Damaskus. 

Dalam pidatonya di Masjid Umayyah, ia menyebut kejatuhan Assad sebagai "kemenangan besar bagi Suriah." 

PBB Sebut "Peluang Besar" Sekaligus "Ancaman Serius" terhadap Kedaualatan dan Integritas Suriah

Menggunakan nama aslinya, Ahmad al-Sharaa, ia menyerukan persatuan di antara semua kelompok agama dan etnis di Suriah, termasuk Sunni, Alawi, Druze, dan Kristen.

5. Reaksi Internasional
Komunitas internasional menyikapi perubahan ini dengan hati-hati. PBB menyerukan pembicaraan damai di Jenewa untuk memastikan transisi politik berjalan lancar. 

Kemenangan Pemberontak di Suriah Picu Ketakutan China

Sementara itu, negara-negara Teluk, termasuk Qatar, memediasi pertemuan darurat dengan negara-negara seperti Rusia, Turki, dan Arab Saudi untuk membahas stabilitas di Suriah. 

Iran, yang sebelumnya mendukung Assad, kini menyerukan agar rakyat Suriah menentukan masa depan mereka sendiri tanpa campur tangan asing.

Sasar Pasukan Kurdi di Aleppo, Militer Turki Bombardir Suriah Utara
Parlemen Lebanon menggelar sidang pada Kamis, 9 Januari 2025, untuk memilih presiden baru setelah dua tahun kekosongan politik di negara tersebut.

Panglima AD Joseph Aoun Jadi Presiden Baru Lebanon, Siapkan Kebijakan Tangkal Israel

Parlemen Lebanon memilih Panglima Angkatan Darat Joseph Aoun sebagai presiden pada Kamis, 9 Januari 2025, mengakhiri dua tahun kekosongan politik di negara tersebut.

img_title
VIVA.co.id
10 Januari 2025