Pesawat yang Ditumpangi Presiden Suriah al Assad Hilang dari Radar, Jatuh Ditembak?
- Flighradar24 dan The Financial Express
Damaskus, VIVA – Presiden Suriah Bashar al-Assad meninggalkan Damaskus dengan pesawat ketika pemberontak Suriah mengumumkan mereka telah mengakhiri kekuasaan rezim Assad, Minggu 8 Desember 2024.
"Kami mendeklarasikan kota Damaskus terbebas dari tiran Bashar al-Assad," kata komandan senior kelompok militan Hayat Tahrir al-Sham, Hassan Abdul-Ghani dikutip Al Jazeera.
Dilansir Reuters, ribuan orang yang mengendarai mobil dan berjalan kaki berkumpul di alun-alun utama di Damaskus sambil melambaikan tangan dan meneriakkan "Kebebasan" dari kekuasaan panjang keluarga Assad,
"Kami merayakan bersama rakyat Suriah berita pembebasan tawanan kami, pelepasan rantai mereka, dan pengumuman berakhirnya era ketidakadilan di penjara Sednaya," kata para pemberontak.
Syrian Observatory for Human Rights melaporkan bahwa presiden Al Assad telah meninggalkan Suriah melalui Bandara Internasional Damaskus menggunakan pesawat Ilyushin II-76T dengan nomor penerbangan Syrian Air 9218.
Berdasarkan situs web Flightradar24 menunjukkan bahwa penerbangan Syrian Air meninggalkan bandara Damaskus mendekati waktu ketika pemberontak dilaporkan merebut ibu kota negara tersebut.
Berdasarkan pelacak dari situs web tersebut, Pesawat itu pertama kali terlihat terbang menuju wilayah pesisir Suriah, pusat kekuasaan sekte Alawite. Namun, pesawat itu kemudian berbalik arah dan terbang ke arah yang berlawanan, menurut Flightradar.
Beberapa menit kemudian, sinyalnya menghilang saat berputar-putar di atas Homs. Salah satu sumber menyatakan bahwa ada kemungkinan transponder dimatikan.
Laporan yang beredar di seluruh Suriah, Presiden Assad kemungkinan berada di Rusia atau Yordania, namun hingga saat ini belum ada informasi resmi.