PM Suriah: Kami Siap Bekerja Sama dengan Pemimpin yang Dipilih Rakyat

Anti-Pemerintah Kuasai Ibu Kota Damaskus, Suriah (Doc: ANews)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Damaskus, VIVA – Perdana Menteri Suriah Mohammed al-Jalali mengatakan pada Minggu, 8 Desember 2024, bahwa ia siap untuk bekerja sama dengan pemimpin mana pun yang dipilih oleh rakyat.

KBRI Damaskus Tetapkan Status Siaga 1 di Suriah: Ancaman Memuncak Hingga Ibu Kota

"Negara ini dapat menjadi negara normal yang membangun hubungan baik dengan tetangganya dan dunia, tetapi masalah ini tergantung pada pemimpin mana pun yang dipilih oleh rakyat Suriah," kata Al-Jalali, dikutip dari ANews, Minggu, 8 Desember 2024.

"Kami siap untuk bekerja sama dengan (pemimpin itu) dan menawarkan semua fasilitas yang memungkinkan," tambah Jalali dalam pidato yang disiarkan di akun Facebook-nya.

Sosok Abu Mohammed al-Julani, Panglima Kelompok Militan Hayat Tahrir al-Sham yang Berhasil Usir Presiden Al-Assad

Sebelumnya, Presiden Suriah Bashar al-Assad melarikan diri dari negaranya saat Pasukan Oposisi Suriah (anti-pemerintah) mengepung ibu kota Damaskus, pada hari Minggu.

Pihak oposisi menyerukan kepada warga negara di luar negeri untuk kembali ke Suriah karena Damaskus telah bebas dari tiran. "Tiran Bashar al-Assad telah melarikan diri dan kami menyatakan kota Damaskus bebas," kata faksi pemberontak.

Sorak-Sorai Warga Damaskus Bergema saat Rezim Al-Assad 'Tumbang'

Mereka menambahkan bahwa setelah 50 tahun penindasan di bawah pemerintahan Al-Assad, dan 13 tahun kejahatan dan tirani dan pemindahan paksa, mereka mengumumkan bahwa rezim Al-Assad berakhir. "Ini dimulainya era baru bagi Suriah," ujar oposisi.

Presiden Suriah, Bashar Al-Assad

Rezim Al-Assad yang Berkuasa Selama 61 Tahun di Suriah Runtuh

Selama 61 tahun kekuasaan Partai Baath di Suriah, kini rezim tersebut runtuh, pada Minggu, 8 Desember 2024, saat ibu kota Damaskus jatuh ke tangan oposisi (anti-rezim).

img_title
VIVA.co.id
8 Desember 2024