Status Darurat Militer Korsel yang Ditetapkan Presiden YoonBerlaku Hanya 6 Jam, Ada Apa?

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol memberikan pernyataan terkait Itaewon
Sumber :
  • Sun Myung-geon/Yonhap via AP

Seoul, VIVA - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan pencabutan darurat militer pada Rabu pagi setelah Majelis Nasional melakukan pemungutan suara dengan hasil meminta untuk mengakhiri kondisi darurat militer.

Presiden Korea Selatan Umumkan Darurat Militer, Ini Alasannya

Kabinet Yoon menyetujui usulan untuk menghentikan penerapan darurat militer tersebut pada 4:30 pagi (2.30 WIB), sekitar enam jam setelah kepala negara Korsel itu membuat pernyataan darurat yang mengejutkan dengan menuduh oposisi negara tersebut melumpuhkan pemerintah melalui aktivitas anti-negara.

Keputusan tersebut menimbulkan kekhawatiran di seluruh negeri dan bahkan di luar negeri.

38 Turis Vietnam Hilang Misterius di Pulau Jeju Korsel

VIVA Militer: Pasukan khusus militer Korea Selatan

Photo :
  • mnd.go.kr

"Pukul 11 malam tadi, saya mendeklarasikan darurat hukum militer dengan tekad bulat saya untuk menyelamatkan bangsa menghadapi kekuatan anti-negara yang berusaha melumpuhkan fungsi penting negara dan tatanan konstitusional demokrasi bebas," kata Yoon.

Sosok dan Kisah Perjalanan Karir Park Min-Jae, Aktor Korea Selatan yang Meninggal Karena Serangan Jantung

“Namun, ada tuntutan dari Majelis Nasional untuk mencabut darurat militer, [saya] telah menarik pasukan yang dikerahkan untuk melaksanakan urusan darurat militer," tambahnya.

Yoon menegaskan kembali seruannya kepada Majelis Nasional untuk menghentikan kegiatan memalukan yang disebutnya melumpuhkan fungsi nasional, termasuk upaya pemakzulan terhadap pejabat pemerintah.

Kepala Staf Gabungan mengatakan bahwa pasukan yang dikerahkan untuk melaksanakan darurat militer telah kembali ke pangkalan, sebagai sebuah langkah untuk mengembalikan keadaan normal.

Seoul, Korea Selatan.

Photo :
  • KFA/Allkpop

Adapun setelah pencabutan darurat militer, anggota blok oposisi meningkatkan kritik terhadap Yoon dengan beberapa di antaranya bahkan mengancam akan mengajukan mosi untuk memakzulkan presiden.

Hwang Un-ha, pemimpin fraksi Partai Pembangunan Kembali Korea (partai oposisi terbesar kedua), menyatakan niatnya untuk mendorong mosi pemakzulan, mengecam pengerahan personel militer setelah pengumuman darurat militer yang jarang terjadi tersebut.

Deklarasi darurat militer tersebut mengguncang seluruh negeri dan bahkan di luar negeri.

Pejabat AS menyatakan kekhawatiran mendalam dan menekankan harapan Washington agar setiap perselisihan politik di Korea Selatan diselesaikan secara damai.

"Kami mengamati perkembangan terbaru di Republik Korea dengan kekhawatiran mendalam," kata Wakil Menteri Luar Negeri AS Kurt Campbell dalam sebuah acara publik.

Campbell mencatat bahwa aliansi Korea Selatan-AS tetap kuat, namun menyerukan penyelesaian secara damai.

"Saya juga ingin menegaskan bahwa kami memiliki harapan dan ekspektasi bahwa perselisihan politik apapun akan diselesaikan secara damai dan sesuai dengan aturan hukum, kami akan memberikan pernyataan lebih lanjut seiring dengan perkembangan situasi," katanya. (ant)

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol

Ketegangan di Korsel Pasca Presiden Yoon Deklarasi Darurat Militer, Heli dan Tentara ke DPR

residen Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, secara resmi mengumumkan keadaan darurat militer, pada Selasa malam, 3 Desember 2024. Helikopter dan tentara dikerahkan ke parlemen.

img_title
VIVA.co.id
4 Desember 2024