Jenderal Israel Bersiap Mundur Usai Penyelidikan Serangan Hamas 7 Oktober Berakhir

VIVA Militer: Letnan Jenderal Herzi Halevi
Sumber :
  • idf.il

Tel Aviv, VIVA – Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi, mengindikasikan bahwa ia bermaksud untuk mengundurkan diri setelah militer menyelesaikan penyelidikannya terhadap serangan Hamas, pada tanggal 7 Oktober 2023.

"Pada akhir penyelidikan, kami juga akan membuat keputusan pribadi dan komandan akan menjalankan tanggung jawabnya. Saya tidak bermaksud untuk mengabaikan keputusan lainnya," tulis Halevi dalam sebuah surat kepada pasukan.

VIVA Militer: Letnan Jenderal Herzi Halevi

Photo :
  • economist.com

Pada bulan Juli, ketika ditanya apakah ia bermaksud untuk mengundurkan diri, Halevi mengatakan ia akan memutuskan ketika tugas selesai.

“Saya telah menyampaikan tanggung jawab saya dalam beberapa kesempatan, dan kata-kata ini juga memiliki makna praktis, sangat jelas bagi saya,” ucap Halevi saat itu.

"Kami tidak meninggalkan tugas di tengah jalan, ketika kami menyelesaikan tugas, saya akan membuat keputusan," sambungnya, dikutip dari Times of Israel, Senin, 2 Desember 2024.

Halevi telah menjadi kepala staf IDF sejak awal 2023, dan mengawasi militer sebelum dan selama serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas.

VIVA Militer: Panglima Pasukan Pertahanan Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi

Photo :
  • timesofisrael.com
Sekjen PBB Sebut Pembantaian Israel terhadap Warga Gaza "Mengerikan dan Tak Termaafkan"

Surat Halevi pun sebagian besar difokuskan pada pembelaan atas keputusannya untuk mengangkat pejabat senior di militer. Beberapa pihak berpendapat bahwa ia seharusnya tidak membuat pilihan seperti itu karena ia dinilai gagal dalam serangan Hamas pada 7 Oktober.

“Menunjuk perwira untuk jabatan bukanlah hak istimewa, tetapi tugas komando dan operasional. IDF tidak boleh bersikap diam,” pungkas Halevi.

Petinggi EU: Dalam Pandangan Orang Eropa, Nyawa Warga Palestina Dianggap Tidak Bernilai
menteri keamanan nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, mendatangi Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur.

Menteri Israel Larang Masjid Kumandangkan Azan, Jika Nekat Bakal Kena Denda

Langkah kontroversial Menteri Israel Ben Gvir dicap sebagai provokasi terhadap komunitas Arab dan Muslim yang bisa memicu kekacauan serta kerusuhan.

img_title
VIVA.co.id
2 Desember 2024