Netanyahu Sebut Perang di Lebanon Tidak Berakhir meski Telah Sepakat Gencatan Senjata

VIVA Militer: Benjamin Netanyahu bersama tentara Israel
Sumber :
  • Facebook/The Prime Minister of Israel

Yerusalem, VIVA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis, 28 November 2024, mengisyaratkan kemungkinan akan kembali melancarkan "perang intensif" jika perjanjian gencatan senjata dengan Lebanon, yang berlaku sehari sebelumnya, dilanggar.

Pelapor PBB Sebut Klaim Netanyahu Kebal atas Perintah ICC "Tak Berdasar"

"Jika kesepakatan dilanggar, kita akan tingkatkan menjadi perang intensif," ujar Netanyahu dalam wawancara dengan saluran televisi Israel, Channel 12.

Dia menyatakan, “Saya menyebutnya sebagai gencatan senjata karena saya tidak menyatakan perang telah berakhir."

Menteri Israel Ingin Bangun Permukiman Yahudi di Jalur Gaza

VIVA Militer: Tank Tentara Israel Bersiaga Disepanjang Perbatasan Lebanon

Photo :
  • Times of Israel

Sebelumnya, otoritas Lebanon mengatakan bahwa Israel telah melakukan serangkaian pelanggaran atas perjanjian gencatan senjata sejak Rabu.

Lebanon Tuduh Israel Langgar Gencatan Senjata, Termasuk Pelanggaran Wilayah Udara

Berdasarkan kesepakatan tersebut, Israel seharusnya menarik pasukannya dari selatan perbatasan de facto Garis Biru secara bertahap, sementara pasukan Lebanon akan mulai ditempatkan di Lebanon selatan dalam waktu 60 hari.

Penerapan perjanjian itu akan diawasi oleh Amerika Serikat dan Prancis.

Sedikitnya 3.960 orang terbunuh dan lebih dari 16.500 lainnya terluka akibat serangan Israel di Lebanon, dan lebih dari satu juta orang mengungsi sejak Oktober tahun lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon. (ant)

Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan pada Jumat, 4 Oktober 2024, bahwa lebih dari 6 persen dari seluruh populasi Gaza tewas atau terluka seiring dengan hampir setahun kampanye brutal militer Israel di wilayah Palestina tersebut.

Krisis Gaza Terus Memburuk, Puluhan Nyawa Melayang dalam Serangan Militer Israel

Krisis di Jalur Gaza semakin parah. Serangan militer Israel menewaskan sedikitnya 42 orang pada Kamis, 28 November 2024, menurut laporan tenaga medis.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024