Pekerja Medis Kanada Tuduh Pemerintahan Trudeau Terlibat Genosida Israel di Gaza

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau (kanan) dan sang putra, Xavier Trudeau
Sumber :
  • asean2023.id

Hamilton, VIVA - Sekelompok petugas medis di Kanada menuduh pemerintah Perdana Menteri Justin Trudeau terlibat dalam genosida Israel di Jalur Gaza dengan tidak bertindak apa-apa.

Dalam konferensi pers di Ottawa pada Selasa, 26 November 2024, Ben Thomson, seorang dokter spesialis, mengatakan bahwa satu tahun telah berlalu sejak mereka menyerukan agar pemerintah Kanada mengambil tindakan.

"Kami menuntut pemerintah Kanada menyerukan gencatan senjata secara terbuka, mengutuk Israel atas serangan terhadap rumah sakit dan petugas kesehatan, serta mengutuk Israel atas pelanggaran hukum humaniter internasional, termasuk kejahatan genosida," kata dia.

Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan pada Jumat, 4 Oktober 2024, bahwa lebih dari 6 persen dari seluruh populasi Gaza tewas atau terluka seiring dengan hampir setahun kampanye brutal militer Israel di wilayah Palestina tersebut.

Photo :
  • ANTARA/Anadolu

Thomson yang berada di Gaza dari September 2023 hingga Maret 2024, mengatakan tuntutan mereka diabaikan pemerintah dan pertemuan lanjutan untuk membicarakan tuntutan mereka pun ditolak.

"Kami menemukan bahwa keterlibatan pemerintah Kanada dan kegagalannya meminta tanggung jawab Israel telah mengakibatkan puluhan ribu perempuan dan anak-anak Palestina tewas," kata dia, seraya menambahkan bahwa lebih dari 18.000 anak telah dibunuh oleh Israel.

Thomson menyebut krisis di Gaza sebagai "genosida" dan meminta media Kanada untuk "berhenti menyensor kata ini" dan tidak "malu-malu" menggunakannya.

"Israel melakukan genosida di Gaza. Sudah waktunya kalian mengatakan hal itu," kata dia.

Arsip - Warga melintas di antara bangunan yang hancur di permukiman Shujaiya, Gaza, Palestina, 11 Juli 2024.

Photo :
  • ANTARA/Xinhua/Abdul Rahman Salama

Thomson mengecam "kelambanan" pemerintah Kanada menyikapi genosida di Gaza. Dia juga menuntut para politisi melakukan tugas mereka dan mengakhiri genosida itu.

"Namun, Justin Trudeau dan (Menteri Luar Negeri) Melanie Joly justru memilih mendengarkan kelompok lobi Israel," kata dia.

Thomson meminta Trudeau dan Joly "bertanggung jawab dengan serius" untuk mengakhiri genosida di Gaza.

"Justin Trudeau dan Melanie Joly, tindakan kalian telah mendukung genosida Israel hingga saat ini. Sudah saatnya kalian mengubah arah. Sudah saatnya kalian bertindak," katanya, menegaskan.

Sementara itu, Yipeng Ge, seorang dokter dan praktisi kesehatan masyarakat, mengatakan bahwa kelompok akar rumput pekerja medis Kanada EyeWitnessGaza dibentuk "untuk berbagi kesaksian dari para saksi mata" untuk membantu mengakhiri genosida.

Lebanon-Israel Sepakat Akhiri Konflik, Komisi Eropa Sebut berkat "Berkurangnya Pengaruh Hizbullah"

Ge, yang berada di Gaza pada Februari 2024, mengatakan bahwa kelompoknya telah menulis surat terbuka kepada PM Trudeau, Wakil PM Chrystia Freeland, dan Menlu Melanie Joly hampir empat bulan lalu.

"Sampai sekarang (kami) belum juga mendapat balasan," katanya, seraya menyebut hal itu "sangat memalukan.

PM Lebanon Sambut Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel, Bagaimana Sikap Hizbullah?

Dia menekankan bahwa sikap pemerintah Kanada adalah "keterlibatan berkelanjutan" dan "dukungan berkelanjutan" dalam genosida.

Pada awal Agustus, 19 dokter Kanada menulis surat terbuka yang menuntut tindakan segera pemerintah untuk menanggapi krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.

Umumkan Lebanon-Israel Sepakat Akhiri Konflik, Biden Singgung Kematian Hassan Nasrallah

Surat tersebut juga mendesak agar pemerintah Kanada mematuhi hukum humaniter internasional dan putusan Mahkamah Internasional (ICJ) terkait Gaza. (ant)

VIVA Militer: Brigade Izz ad-Din al-Qassam Hamas Palestina

Respons Gencatan Senjata Lebanon-Israel, Hamas: Tak Ada Perdamaian hingga Palestina Terselesaikan

Hamas mengatakan menyambut baik perjanjian gencatan senjata Hizbullah-Israel seraya menegaskan bahwa Hamas "tidak merasa dikhianati" atas keputusan Hizbullah.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024