Sabotase Meningkat, Petinggi Militer NATO Imbau Pebisnis Bersiap Hadapi "Skenario Perang"
- nato.int
Istanbul, VIVA - Seorang petinggi militer NATO pada Senin, 25 November 2024, meminta para pebisnis bersiap menghadapi “skenario perang” dengan memindahkan lini produksi mereka ke negara asal.
Ketua komite militer NATO, Laksamana Rob Bauer, mengatakan jika perang terjadi, China dan Rusia bisa menutup akses ke lini produksi di kedua negara itu.
"Militer mungkin memenangi pertempuran, tetapi ekonomilah yang akan memenangi perang," kata Bauer di Brussels, Belgia, saat berpidato di sebuah acara European Policy Center.
Dia menegaskan bahwa mencegah konflik bukan hanya soal kekuatan militer, tetapi juga mencakup penggunaan semua alat yang tersedia sebagai "senjata."
"Kita bisa melihatnya dari meningkatnya tindakan sabotase, dan Eropa telah melihatnya dari pasokan energi," katanya, menambahkan.
"Kita berpikir bahwa kita punya kesepakatan dengan (perusahaan energi Rusia) Gazprom, tetapi kita sebenarnya bersepakat dengan Tuan Putin," katanya, merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Dan hal serupa berlaku untuk infrastruktur dan barang dari China. Kita sebenarnya sudah bersepakat dengan (Presiden China) Xi (Jinping)," kata Bauer.
Dia juga memperingatkan bahwa para pebisnis Eropa dan AS harus menyadari bahwa keputusan komersial yang mereka buat berdampak pada keamanan negara mereka. (ant)