Israel Batalkan Kunjungan Menlu Belanda ke Tel Aviv gegara Dukung Netanyahu Ditangkap

Insiden Ppengunjuk rasa Palestina bentrok dengan tentara Israel.
Sumber :
  • ANTARA/Xinhua/Nidal Eshtayeh

Tel Aviv, VIVA – Israel membatalkan rencana kunjungan Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp, pada Kamis, 21 November 2024. Langkah Israel itu setelah Belanda dukung surat perintah Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk menangkap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.

Israel Bakal Bebaskan 95 Warga Palestina Besok, Salah Satunya Putri Pemimpin Senior Hamas

Otoritas penyiaran nasional Israel, KAN melaporkan pembatalan kunjungan Menlu Belanda ke Israel karena negaranya dukung keputusan ICC untuk menangkap Netanyahu dan Gallant.

Namun, KAN tak menjelasskan pihak mana yang membatalkan kunjungan tersebut.

Menlu Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza, Ini Alasannya

Selain itu, saluran 12 Israel menyatakan bahwa Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa'ar membatalkan kunjungan Veldkamp ke Tel Aviv. Seharusnya, Veldkamp dijadwalkan tiba di Israel pada Senin mendatang, 25 November 2024.

VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Photo :
  • jpost.com
Kabinet Israel Setujui Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Veldkamp sebelumnya meyakinkan parlemen bahwa negaranya menghormati independensi ICC.

"Otoritas Belanda akan menindaklanjuti surat perintah tersebut dan menghindari kontak yang tidak penting dengan mereka yang disebutkan," kata Veldkamp, dikutip dari ANews, Jumat, 21 November 2024.

ICC menggemparkan dunia karena pada belum lama ini mengumumkan sudah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan Gallant. Perintah penangkapan itu karena kejahatan perang Netanyahu dalam agresi militer Israel ke Gaza, Palestina.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas serangan brutalnya di tanah Palestina.

Kebahagiaan warga Gaza saat ada pengumuman gencatan senjata Israel

Gencatan Senjata di Gaza Akan Berlaku Minggu Pukul 08.30 Waktu Setempat

Hal ini dikatakan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari.

img_title
VIVA.co.id
19 Januari 2025