Iran Tegaskan Akan Merespons "Tekanan Maksimum" dengan "Perlawanan Maksimum"

VIVA Militer: Rudal balistik militer Iran
Sumber :
  • Middle East Images/Houssein Beris

Moskow, VIVA - Iran terbuka untuk berunding dengan pemerintahan presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, namun tidak akan mengalah di bawah kampanye "tekanan maksimum", kata asisten Menteri Luar Negeri Iran urusan politik Majid Takht Ravanchi pada Senin.

Iran Sebut Rezim Israel Tidak Layak Diwakili di Organisasi Internasional

Iran "mendukung negosiasi" namun akan merespons tekanan maksimum dengan 'perlawanan maksimum,' ujar diplomat senior tersebut seperti dikutip surat kabar Financial Times. 

Taktik tekanan maksimum Trump disebut ditujukan untuk menekan Iran menandatangani kesepakatan nuklir baru pengganti Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Palestina: Israel Menerjemahkan Dukungan Terus-menerus AS Jadi Pembantaian Genosida

Trump, menurut laporan Financial Times, berencana untuk mencapai tujuan tersebut secara khusus dengan mengadang pendapatan Iran dari minyak.

Pimpinan Muslim AS Kecewa Donald Trump Pilih Kabinet Pro-Irael

VIVA Militer: Rudal balistik jarak pendek Fath-360 militer Iran

Photo :
  • asiatimes.com

Pada 2015, Iran menandatangani JCPOA bersama China, Prancis, Jerman, Rusia, Inggris, Amerika Serikat, serta Uni Eropa, dengan menyetujui untuk memperkecil program nuklirnya sebagai imbalan atas pencabutan sanksi internasional.

Setelah itu pada 2018, Trump pada masa pertama pemerintahannya menarik AS keluar dari kesepakatan tersebut dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran sebagai bagian dari gerakan untuk memberikan tekanan maksimum. (ant)

Pidato Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS

Kecaman Keras saat Kabinet Donald Trump Diisi Orang Kristen-Yahudi yang Pro Israel

Satu minggu setelah Trump memenangkan pemilihan presiden 2024 dengan telak, hampir semua nominasi kabinetnya memiliki sejarah yang sangat pro-Israel.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024