KTT G20 Brasil Diwarnai Aksi Unjuk Rasa Ratusan Massa Pro Palestina
- Brahim Guedich/Wikimedia
Brasilia, VIVA – Ratusan pengunjuk rasa berbaris untuk mendukung warga Palestina di Rio de Jeneiro, Brasil, pada Sabtu, 16 November 2024, dalam sebuah demonstrasi yang ditujukan kepada para pemimpin dunia saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Pawai yang berlangsung damai di bawah guyuran hujan di sepanjang Pantai Copacabana itu disaksikan oleh puluhan polisi dan tentara yang dikerahkan sebagai pengamanan untuk pertemuan puncak yang akan diselenggarakan pada 18-19 November 2024.
Pertemuan tersebut akan mempertemukan para kepala negara dan pemerintahan, termasuk Presiden AS Joe Biden, Presiden Tiongkok Xi Jinping, dan Presiden RI Prabowo Subianto untuk membahas koordinasi terkait isu-isu internasional.
Para pengunjuk rasa di Rio, beberapa mengenakan syal keffiyeh Arab, mengibarkan bendera dan spanduk Palestina, termasuk yang bertuliskan "Putuskan Hubungan Brasil-Israel" dan menuntut agar sekutu Israel berhenti mendanai serangan militernya di Gaza dan Lebanon.
"Kami di sini untuk membuat perbedaan dengan KTT G20," kata Tania Arantes, dari salah satu serikat pekerja Brasil yang mengorganisasi protes tersebut.
"Pawai ini juga mencakup sejumlah isu lainnya, seperti perubahan iklim, perang melawan kemiskinan, dan tuntutan untuk mengenakan pajak kepada orang-orang superkaya," tambahnya, dikutip dari The Sundaily, Senin, 18 November 2024.
Seorang pengunjuk rasa, Giancarlo Pereira, seorang dokter hewan berusia 43 tahun, mengatakan berbagai isu tersebut menyatu dengan perjuangan Palestina karena perusahaan-perusahaan besar yang mengobarkan perang, yang dilakukan oleh Israel di Gaza adalah para miliarder dunia.
Tidak jauh di sepanjang Pantai Copacabana, protes lain digelar dengan para aktivis meletakkan deretan piring dengan palang merah di atas pasir.
Sebanyak 733 piring yang diletakkan mewakili 733 juta orang di dunia yang menurut PBB menderita kelaparan tahun lalu.
Demonstrasi lain terjadi di Rio pada Sabtu sore yang diselenggarakan oleh kelompok payung Pribumi Brasil, Articulation of Indigenous People of Brazil, untuk menggarisbawahi kurangnya upaya yang dirasakan oleh negara-negara kaya untuk memerangi perubahan iklim.
Berbagai protes terjadi saat para aktivis, LSM, dan badan masyarakat sipil mengambil bagian dalam hari terakhir acara sosial pra-KTT G20 di Rio yang diprakarsai oleh Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva.
Pada acara tersebut, menteri luar negeri Afrika Selatan, Ronald Lamola, juga menyerukan pertanggungjawaban negara Israel dan de-eskalasi konflik yang terus berlanjut di Timur Tengah.
"Kami mendukung rakyat Palestina dan kami menyerukan kepada semua anggota masyarakat untuk melakukan hal yang sama."
Afrika Selatan telah mengajukan kasus ke Mahkamah Internasional dengan alasan bahwa Israel melakukan "genosida" di Gaza, tapi tuduhan itu dibantah Israel.
Beberapa negara telah memberikan dukungan mereka terhadap proses hukum Afrika Selatan, termasuk Spanyol, Bolivia, Kolombia, Meksiko, Turki, Chili, dan Libya.
Pada acara G20 Social, Lula menerima daftar poin tindakan yang disusun oleh kelompok masyarakat sipil untuk membantu menginformasikan diskusi puncak pada hari Senin dan Selasa. Masalah Palestina tidak termasuk di antaranya.