Suporter Bola Israel Bikin Rusuh Lagi, Kali Ini Serang Tuan Rumah Prancis
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Prancis, VIVA – Suporter tim sepak bola Israel dan Prancis terlibat bentrokan selama pertandingan sepak bola Nations League, pada Kamis, 14 November 2024, yang dihadiri oleh banyak petugas keamanan, menyusul kekerasan antisemit di Amsterdam minggu ini.
Tepat setelah pertandingan dimulai pukul 8:45 malam waktu setempat, petugas melaporkan adanya bentrokan antara penggemar sepak bola Israel dan Prancis di bagian atas Stade de France, di Saint-Denis.
Beberapa dari mereka yang terlibat dalam perkelahian itu mengenakan bendera Israel, yang disampirkan di punggung mereka saat mereka bergulat dengan supporter bola lainnya di tribun.
Petugas keamanan bergegas menghentikan perkelahian, yang hanya berlangsung selama satu menit, menurut polisi setempat.
Melansir dari New York Post, Jumat, 15 November 2024, masih belum jelas apa yang menyebabkan bentrokan itu terjadi.
Sebelum pertandingan, 4.000 petugas polisi dan staf keamanan dikerahkan ke stadion untuk menjaga perdamaian setelah bentrokan pecah selama dua malam di Amsterdam, dengan tambahan 1.500 petugas ditempatkan di lokasi transportasi umum kota.
"Apa yang kami pelajari dari Amsterdam adalah bahwa kami perlu hadir di ruang publik, termasuk yang jauh dari stadion," kata kepala polisi Prancis Laurent Nunez.
Reporter di pertandingan tersebut mencatat bahwa di beberapa tempat di stadion, kehadiran petugas keamanan tampak lebih banyak daripada jumlah supporter yang hadir karena khawatir akan serangan massal penggemar Yahudi lainnya.
"Kurang dari 20.000 dari 80.000 tiket yang tersedia terjual untuk pertandingan tersebut, dengan hanya sekitar 150 pendukung Israel yang hadir," ucap pejabat setempat.
Rendahnya jumlah penonton kemungkinan besar merupakan akibat dari peringatan yang dikeluarkan oleh Dewan Keamanan Nasional Israel, yang meminta warga negaranya untuk menghindari acara olahraga dan budaya setelah insiden Amsterdam
Selama pertandingan Prancis, para penggemar lawan juga mencemooh dan bersiul saat lagu kebangsaan Israel dikumandangkan, sehingga meningkatkan ketegangan yang sudah terjadi di luar stadion.
Ratusan demonstran pun berkumpul di kota itu untuk memprotes pertandingan dan perang Israel di Gaza dan Lebanon.
Tidak seperti demonstrasi di Amsterdam, polisi Prancis tidak melaporkan adanya insiden selama protes tersebut.
Presiden Prancis Emmanuel Macron telah berjanji untuk menghindari kesalahan di Amsterdam, yang menyebabkan ratusan orang terluka ketika demonstran anti-Israel menyerang para penggemar sepak bola Maccabi Tel Aviv yang sedang berkunjung.
Serangan tersebut, yang dikecam sebagai pogrom modern, memaksa Macron untuk memobilisasi pasukan polisi Prancis beberapa hari menjelang pertandingan hari Minggu.
"Kami tidak akan menyerah pada antisemitisme, di mana pun. Dan kekerasan, termasuk di Republik Prancis, tidak akan pernah menang, begitu pula intimidasi," kata Macron kepada media Prancis sesaat sebelum pertandingan dimulai.