Detik-detik Ledakan di Gedung MA Brasil, Tersangka Tewas di Parkiran
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Rio de Janeiro, VIVA – Seorang pria gagal membobol gedung Mahkamah Agung (MA) Brasil, dan dinyatakan tewas terkena ledakan di luar gedung tersebut, pada Rabu, 13 November 2024.
"Insiden itu membuat para hakim dan staf dievakuasi," kata pihak berwenang, dikutip dari AP, Kamis, 14 November 2024.
Menurut pernyataan MA Brasil, dua ledakan kuat terdengar sekitar pukul 19.30 waktu setempat, setelah sidang hari itu berakhir dan semua hakim serta staf meninggalkan gedung dengan selamat.
Petugas pemadam kebakaran setempat mengonfirmasi seorang pria tewas di tempat kejadian di ibu kota Brasilia, tetapi belum mengidentifikasinya.
Celina Leao, Letnan Gubernur Distrik Federal Brasil, mengatakan tersangka sebelumnya telah meledakkan bahan peledak di sebuah mobil di tempat parkir Kongres, namun tidak menyebabkan cedera apapun.
"Tindakan pertamanya adalah meledakkan mobil. Kemudian dia mendekati Mahkamah Agung dan mencoba masuk ke dalam gedung. Dia gagal dan kemudian terjadi ledakan lainnya," kata Leao dalam sebuah konferensi pers.
Media lokal melaporkan bahwa mobil yang meledak itu milik seorang anggota Partai Liberal Brasil.
Leao mengatakan hanya penyelidikan yang akan menentukan apakah pemilik mobil itu adalah orang yang sama, yang tewas dalam ledakan itu.
Leao merekomendasikan agar Kongres ditutup pada hari Kamis untuk menghindari risiko baru. Senat Brasil mengindahkan seruannya dan majelis rendah akan ditutup hingga tengah hari, kata juru bicara Arthur Lira.
"(Upaya) itu bisa saja (dilakukan secara) sendirian, seperti yang lain, yang telah kita lihat di seluruh dunia," ujar Leao dalam sebuah konferensi pers.
"Kami menganggapnya sebagai (tindakan) bunuh diri karena hanya ada satu korban. Namun, penyelidikan akan menunjukkan apakah memang itu yang terjadi," tambahnya.
Leao menambahkan hanya forensik yang dapat mengidentifikasi jenazah tersebut, yang tetap berada di luar Mahkamah Agung selama tiga jam setelah ledakan.
Ledakan di luar Mahkamah Agung terjadi sekitar 20 detik terpisah di Three Powers Plaza Brasilia, tempat gedung-gedung pemerintah utama Brasil, termasuk Mahkamah Agung, Kongres, dan istana presiden berada.
Presiden Luiz Inacio Lula da Silva tidak berada di istana presiden di dekatnya saat itu, kata juru bicara Jose Chrispiniano.
Polisi juga memblokir semua akses ke area tersebut dan biro keamanan presiden sedang melakukan penyisiran di sekitar istana presiden.
Polisi federal Brasil mengatakan sedang melakukan penyelidikan dan tidak belum memberikan motif dari serangan ledakan itu.
Sebagai informasi, ledakan yang terjadi di sebuah alun-alun dekat Kongres dan istana presiden itu tentu menimbulkan kekhawatiran keamanan menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, pada 18-19 November 2024.
Ledakan terjadi lima hari sebelum para pemimpin dunia dari Kelompok 20 negara ekonomi utama bertemu di ibu kota, diikuti oleh kunjungan kenegaraan ke Brasilia oleh Presiden China Xi Jinping.
Selain itu, Presiden RI Prabowo Subianto juga dijadwalkan hadir dalam KTT G20 mendatang.
Mahkamah Agung dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi sasaran ancaman oleh kelompok sayap kanan dan pendukung Bolsonaro karena tindakan kerasnya terhadap penyebaran informasi palsu. Secara khusus, Hakim Alexandre de Moraes telah menjadi fokus kemarahan mereka.
Juru bicara Lula mengatakan bahwa pada Rabu malam pemimpin sayap kiri itu berkumpul di kediaman presiden bersama kepala polisi federal Andrei Rodrigues, dan Hakim Agung de Moraes dan Cristiano Zanin.