Berjabat Tangan, Joe Biden ke Donald Trump: Selamat Datang Kembali

Joe Biden dan Donald Trump Berjabat Tangan (Doc: AP Photo/Evan Vucci)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Washington, VIVA – Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden AS Joe Biden bertemu di Gedung Putih, pada Rabu, 13 November 2024.

Tren Positif Pasar Kripto Diharapkan Berlanjut di 2025

Saat keduanya bertemu, Presiden Biden menunjukkan sikap sopan kepada rival beratnya, yang menolak memberikan perlakuan yang sama pada empat tahun lalu.

Melansir dari The Sundaily, Kamis, 14 November 2024, kunjungan Trump dilakukan saat Partai Republik dinyatakan sebagai partai mayoritas di DPR untuk memberinya kendali penuh atas Kongres.

Ukir Prestasi Luar Biasa, Dua Perwira TNI AU Selesaikan Pendidikan di Amerika Serikat

Presiden AS dan Presiden terpilih berjabat tangan di depan api unggun di Ruang Oval. Biden dianggap memulihkan tradisi, yang sebelumnya telah dilanggar Trump saat ia menolak kekalahannya pada Pemilu tahun 2020.

"Selamat datang kembali," kata Biden, saat memberi selamat kepada Trump, pria yang berulang kali dicapnya sebagai bahaya bagi demokrasi.

Rupiah Melemah Lagi, Misbakhun: Bukan Akibat KPK Geledah BI

Joe Biden dan Donald Trump Berjabat Tangan (Doc: AP Photo/Evan Vucci)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Biden, yang keluar dari pemilihan pada bulan Juli, dan digantikan oleh Kamala Harris, kalah dari Trump pada minggu lalu.

Saat kedua orang terpenting di AS itu berjabat tangan, Biden tampak menunduk, sementara Trump mencondongkan tubuh ke depan dan menatap matanya.

“Politik itu sulit, dan dalam banyak kasus, dunia ini tidak begitu menyenangkan. (Tapi saat ini) dunia ini menyenangkan, dan saya sangat menghargainya,” kata Trump.

Trump menambahkan, bahwa pengalihan kekuasaan akan berlangsung semulus yang Joe Biden bisa.

Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre kemudian mengatakan pembicaraan berlangsung hampir dua jam dan sangat ramah.

Biden khususnya menekankan kepada Trump, yang skeptis tentang dukungan AS untuk Ukraina, perlunya untuk mendukung Kiev melawan Rusia, kata Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan.

Namun, Trump akan memiliki kendali yang hampir penuh atas tuas-tuas Pemerintahan AS, setelah Partai Republik menambah kendali mereka atas Senat dengan mayoritas di DPR AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya