Tolak Gencatan Senjata, Menhan Israel: Kami Harus Lanjutkan Perang Sampai Menang
- france24.com
Tel Aviv, VIVA – Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan pada Rabu malam, 13 November 2024, bahwa setiap perjanjian dengan Lebanon harus mencakup pelucutan senjata Hizbullah dan penarikan pejuangnya hingga ke utara Sungai Litani.
Komentar Katz mencerminkan sikap garis kerasnya, yang kontras dengan pernyataan Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa'ar awal minggu ini, yang mengisyaratkan kemajuan dalam perundingan gencatan senjata.
"Kami menyerang Hizbullah dengan keras. Sekarang kami harus melanjutkan dengan kekuatan penuh untuk mencapai kemenangan," kata Katz, dikutip dari ANews, Kamis, 14 November 2024.
Ia juga menekankan bahwa Israel tidak akan mempertimbangkan gencatan senjata atau menghentikan operasi militer kecuali tujuan utamanya terpenuhi.
Katz, yang baru-baru ini ditunjuk oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setelah memberhentikan mantan kepala pertahanan Yoav Gallant pada 5 November, menekankan hak Israel untuk bertindak secara independen terhadap "aktivitas teroris" apa pun.
Pernyataan tersebut mengungkap perpecahan kebijakan internal Israel terkait Lebanon di tengah laporan tentang kemungkinan kesepakatan yang dimediasi AS.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Sa'ar mengklaim kemajuan dalam perundingan gencatan senjata Lebanon, tetapi mengidentifikasi implementasi sebagai tantangan utama.
Surat kabar Yedioth Ahronoth mengutip seorang pejabat senior Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa Israel sedang menyelesaikan kesepakatan yang dimediasi AS dengan Lebanon, yang mencakup relokasi Hizbullah di utara Sungai Litani.
Menteri Urusan Strategis Ron Dermer dilaporkan berkoordinasi erat dengan Washington terkait adendum yang menjamin kebebasan Israel untuk bertindak jika Lebanon melanggar perjanjian apa pun, menurut sumber yang sama.
"Kesepakatan yang jelas dengan AS menjamin dukungan untuk tindakan militer apa pun sebagai tanggapan atas persenjataan kembali Hizbullah atau transfer senjata dari Suriah," pejabat itu menambahkan.
Sementara itu, pemerintah Lebanon menuntut diakhirinya permusuhan Israel, dengan mematuhi Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang mengamanatkan gencatan senjata dan zona demiliterisasi antara Garis Biru dan Sungai Litani, kecuali Angkatan Darat Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB.
Namun, Hizbullah mengatakan persenjataannya adalah pertahanan terhadap agresi Israel, dan menolak kesepakatan apa pun yang melibatkan pelucutan senjata.
Kelompok itu bersikeras atas haknya untuk membalas, dengan alasan bahwa negosiasi tidak langsung dengan Israel harus difokuskan pada penghentian serangan Israel dan menjaga kedaulatan Lebanon.