Prabowo Klaim AS Setuju "Solusi Dua-Negara" untuk Palestina dan Israel

Tangkapan layar - Presiden RI Prabowo Subianto bertemu Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin di Washington, D.C., Rabu, 13 November 2024.
Sumber :
  • ANTARA/Andi Firdaus

Jakarta, VIVA - Presiden RI Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin membahas sejumlah isu strategis global, termasuk konflik di Gaza dan ketegangan di Laut Tiongkok Selatan, Rabu waktu setempat.

Terpopuler: Kronologi Polisi Tembak Pelajar hingga Tewas, Bapak Kopassus yang Ditakuti Elite Militer RI

"Ya, kami bahas itu," kata Presiden Prabowo usai pertemuan keduanya di Washington, D.C. diikuti dalam jaringan (daring) Kementerian Sekretariat Negara di Jakarta, Kamis, 14 November 2024.

Perihal konflik di Gaza, Presiden RI memandang penting mencari solusi damai dengan mengusung pendekatan solusi dua-negara atau two-state solution sebagai jalan terbaik untuk menyelesaikan ketegangan antara Palestina dan Israel.

Gaza Cola, Alternatif Soda yang Diciptakan untuk Mendukung Kebebasan Palestina

Arsip - Warga melintas di antara bangunan yang hancur di permukiman Shujaiya, Gaza, Palestina, 11 Juli 2024.

Photo :
  • ANTARA/Xinhua/Abdul Rahman Salama

"Saya tetap menyarankan two-state solution, sebenarnya mereka juga setuju," katanya.

Dukungan Prabowo dan Jokowi Disebut Tingkatkan Suara Melki-Johni di Pilkada NTT

Presiden Prabowo juga menyampaikan harapannya agar gencatan senjata segera dapat tercapai untuk mengakhiri kekerasan yang telah berlangsung lama di kawasan tersebut.

Terkait dengan topik Laut Tiongkok Selatan, Kepala Negara menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk menjaga kedaulatan negara serta ingin bekerja sama dengan semua pihak.

"Laut Tiongkok Selatan kami bahas. Saya katakan, kita ingin kerja sama dengan semua pihak. Kita menghormati semua kekuatan, tetapi kita juga akan tetap mempertahankan kedaulatan kita," katanya.

VIVA Militer: Armada laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA)

Photo :
  • TV News Guide

Presiden Prabowo menegaskan tentang pentingnya kolaborasi dan kerja sama internasional untuk menjaga perdamaian serta menghindari konfrontasi yang bisa memperburuk situasi.

Prabowo juga menekankan bahwa membangun saling percaya dan saling menghormati antarnegara sangat diperlukan untuk menciptakan hubungan yang harmonis di kawasan setempat.

"Harus ada upaya untuk membangun saling percaya, saling menghormati. Jadi, kita memilih untuk memelihara hubungan baik dengan semua pihak," kata Prabowo. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya