Dihadiri Prabowo, Ini Dampak APEC Bagi Perekonomian RI
- Setpres
Jakarta, VIVA – APEC adalah forum kerjasama regional yang terdiri dari 21 ekonomi di kawasan Samudera Pasifik. Fokus utama APEC meliputi kolaborasi dalam bidang perdagangan, investasi, serta sektor ekonomi lainnya, termasuk program-program untuk meningkatkan kapasitas yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan di kawasan Asia Pasifik.
Secara umum, diskusi dalam APEC berfokus pada upaya memfasilitasi perdagangan untuk mewujudkan perdagangan yang lebih terbuka, inklusif, dan berkelanjutan.
Melansir dari Antara, Rabu, 13 November 2024, keputusan-keputusan yang dihasilkan dalam APEC bersifat sukarela dan tidak mengikat (non-binding), meskipun seringkali memiliki dimensi politik.
Selain Indonesia, negara-negara anggota APEC yakni Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, Tiongkok, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Filipina, Peru, Papua Nugini, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam.
Ekonomi anggota APEC mencakup sekitar 48 persen dari total perdagangan dunia, dengan nilai mencapai US$ 28 triliun. APEC juga mewakili 62 persen dari produk domestik bruto (PDB) global, yang bernilai sekitar US$ 59, serta memiliki populasi sebesar 38 persen dari total penduduk dunia, atau sekitar 2,96 miliar jiwa.
Lalu, apa dampak APEC bagi Indonesia? APEC menjadi platform penting untuk memperkuat posisi ekonomi dalam perdagangan internasional. Pada tahun 2023, total perdagangan Indonesia dengan negara-negara anggota APEC mencapai US$ 358,62 miliar (Rp 5,6 kuadriliun).
Pada tahun yang sama, ekspor Indonesia ke ekonomi APEC tercatat sebesar US$ 188,72 miliar (Rp 2,9 kuadriliun), sementara impor Indonesia dari ekonomi APEC mencapai US$ 169,89 miliar (Rp 2,6 kuadriliun). Sebagai hasilnya, Indonesia mencatatkan surplus perdagangan sebesar US$ 18,63 miliar (Rp 293,9 triliun).
Produk ekspor utama Indonesia ke kawasan APEC meliputi bahan bakar mineral, minyak hewani dan nabati, besi dan baja, mesin elektronik, serta kendaraan.
Sementara itu, impor utama Indonesia dari APEC meliputi peralatan mekanis dan mesin, mesin elektronik, besi dan baja, plastik serta barang-barang dari plastik, dan kendaraan.