Donald Trump Tunjuk 3 Orang ini untuk Jabatan Paling Krusial di Pemerintahannya
- (AP Photo/Alex Brandon)
Washington, VIVA – Presiden terpilih AS Donald Trump menunjuk seseorang untuk pemerintahannya yang akan datang. Penunjukan para loyalis garis keras itu nantinya untuk beberapa jabatan penting, termasuk "raja perbatasan" yang akan bertanggung jawab atas deportasi massal.
Pilihan stafnya menjadi bahan spekulasi dan pengawasan ketat, dengan Trump berjanji bahwa pemerintahan keduanya akan mengawasi perombakan radikal pemerintah federal.
Taipan Republik berusia 78 tahun itu mengatakan pada hari Minggu, 10 November 2024, bahwa ia akan mencalonkan pejabat imigrasi Tom Homan sebagai "raja perbatasan" negara itu, sementara Lee Zeldin, sekutu politik awalnya, diusulkan sebagai kepala Badan Perlindungan Lingkungan (EPA).
"Saya sudah kenal Tom (Homan) sejak lama, dan tidak ada orang yang lebih baik dalam mengawasi dan mengendalikan perbatasan kita," kata Trump, dikutip dari The Sundaily, Selasa, 12 November 2024.
Dia menambahkan bahwa Homan akan bertanggung jawab atas semua deportasi imigran gelap, dan akan mengirim mereka kembali ke negara asal mereka.
Anggota kongres New York, Elise Stefanik juga mendapat persetujuan untuk menjadi duta besar PBB, sementara media AS mengatakan Stephen Miller ditetapkan sebagai wakil kepala stafnya dengan portofolio.
Tokoh garis keras lainnya, Senator Florida Michael Waltz, seorang kritikus Tiongkok terkemuka, dilaporkan akan mengambil peran Penasihat Keamanan Nasional yang penting.
Waltz, seorang veteran pasukan khusus angkatan darat, menyampaikan pidato yang memuji Trump di Konvensi Nasional Partai Republik pada bulan Juli lalu, di mana ia menyerukan perdamaian melalui kekuatan Amerika.
Ketika ditanya tentang rencana Trump untuk mengakhiri perang di Ukraina, ia mengatakan kepada CNN bahwa ada cara untuk mengakhiri perang ini.
"Kita dapat melakukannya secara ekonomi, kita dapat melakukannya secara diplomatis."
Ia menyebutkan secara khusus penerapan sanksi pada sektor energi Rusia.
Stefanik, yang telah menyuarakan dukungan kuat untuk Israel, akan mewakili pemerintahan di PBB saat badan dunia itu bergulat dengan perang di Ukraina serta pemboman Israel terhadap Gaza dan Lebanon.
Nominasi Stefanik dan Zeldin akan memerlukan persetujuan Senat, tetapi Trump berharap untuk menghindari pengawasan oleh majelis tinggi dengan membuat penunjukan saat sedang reses.
Ia menegaskan bahwa setiap Republikan yang ingin menjadi pemimpin Senat harus setuju untuk menunjuk anggota saat reses.
Ketiga senator yang bersaing untuk jabatan tersebut segera mengeluarkan pernyataan yang menyatakan mereka mendukung langkah tersebut, atau setidaknya terbuka terhadap gagasan Trump.